Doni Monardo Minta Kalteng Cegah Karhutla: Berbahaya untuk yang Kena Corona

9 Juli 2020 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Gugus Tugas Nasional COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo memberikan sambutan saat cek kesiapan hotel dan RS Darurat di Jawa Timur.  Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Gugus Tugas Nasional COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo memberikan sambutan saat cek kesiapan hotel dan RS Darurat di Jawa Timur. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo telah menggelar rapat bersama Presiden Jokowi dan Pemprov Kalimantan Tengah, Kamis (9/7).
ADVERTISEMENT
Dalam rapat tersebut, Doni mengingatkan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran agar tidak hanya fokus menangani COVID-19. Sugianto juga diminta fokus mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan.
"Kami menambahkan satu hal saja, peristiwa karhutla setiap tahun pasti melanda Kalteng," kata Doni.
Bukan tanpa alasan, Doni menuturkan, berdasarkan data yang ia peroleh, hampir setiap tahun selalu terjadi karhutla di wilayah Kalimatan. Bahkan jumlah lahan yang terbakar di sana cukup memprihatinkan.
"Tahun lalu menduduki peringkat dua setelah Sumsel. Tetapi, kalau dilihat jumlah gambut yang terbakar, Kalteng peringkat pertama. luasnya lebih dari 180 ribu hektar," ucap Doni.
Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Doni yang juga Kepala BNPB menambahkan, dampak karhutla Kalimantan sangat berbahaya hingga dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu, ia mewanti-wanti Sugianto terus melakukan antisipasi agar tak terjadi kebakaran.
ADVERTISEMENT
"Artinya, kalau ini terbakar, asapnya menyentuh masyarakat, maka ada 4 risiko kematian tertinggi, nomor 4 nya adalah asma yang tadi disampaikan. Sehingga seluruh masyarakat Kalteng diharapkan kerja keras agar tidak boleh terjadi kebakaran," tegas Doni.
"Apalagi gambut, karena ini berisiko, ketika kemarau, masyarakat terpapar COVID maka akan bahaya bagi kesehatan," tutupnya.