Doni Monardo Puji Jabar: Okupansi Pasien Corona di RS Cuma 28 Persen

6 Agustus 2020 12:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RSHS Bandung sediakan ruang isolasi bagi suspect virus corona. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
RSHS Bandung sediakan ruang isolasi bagi suspect virus corona. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Satgas Penaganan COVID-19, Doni Monardo, memuji penanganan corona di Jawa Barat. Ia menyatakan, tingkat keterisian atau okupansi pasien corona di rumah sakit (RS) di Jabar berada di bawah 30 persen, tepatnya 28,88 persen.
ADVERTISEMENT
Ia meminta Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, untuk mempertahankan hal tersebut, bahkan memperbaikinya. Sehingga Jabar kini menjadi contoh provinsi dengan tingkat kesembuhan pasien corona yang cukup tinggi.
Diketahui berdasarkan data Satgas, total kasus corona di Jabar mencapai 6.912 pasien. Dari jumlah itu, 4.220 pasien sudah sembuh dan 216 meninggal dunia. Artinya tersisa 2.476 pasien yang masih dalam perawatan.
"Jabar masih bisa menjaga bed occupancy ratio kurang dari 30 persen, ini prestasi. Terakhir 28,88 persen untuk Jawa Barat, ini prestasi tolong dipertahankan," ujar Doni di Bandung, Kamis (6/8).
Kepala BNPB Doni Monardo. Foto: Pemprov Jawa Barat
Doni menyatakan, perlunya menjaga tingkat okupansi pasien corona di RS demi melindungi para tenaga medis. Sehingga masyarakat harus terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun.
ADVERTISEMENT
"Tugas kita melindungi para dokter dengan cara jangan biarkan rakyat sakit, jangan biarkan RS kita penuh. Sebuah kesadaran tidak cukup hanya disiplin pribadi, tetapi juga disiplin kolektif," ucapnya.
"Apalagi kalau dilihat kepaadtan penduduk di Bandung dan beberapa kota besar di Jabar termasuk yang tertinggi di dunia. Sehingga 1 orang saja menjadi positif COVID-19 itu berbahaya untuk tetangga di sekitarnya. Harus cerewet, ingatkan setiap hari tak boleh sedikit pun kesempatan untuk lalai, tidak boleh, harus ingatkan terus karena manusia cenderung lupa," lanjut Doni.
Penumpang menunggu untuk memasuki gerbong saat penyemprotan disinfektan pada gerbong Kereta Argo Parahyangan di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Minggu (15/3). Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Dalam kesempatan itu, Doni turut memuji penanganan corona di Jabar dari segi wilayah penularan. Ia menyatakan Jabar mampu mengendalikan tingkat penularan di tiap wilayahnya.
"Terbukti, data-data tentang tingkat risiko Jabar termasuk yang paling banyak zona yang berwarna kuning. Artinya tingkat risikonya rendah. Ini tidak bisa terjadi hanya kebetulan, dan semuanya butuh pengorbanan dan perjuangan," tutupnya.
ADVERTISEMENT