Doni Monardo Rapat dengan 58 Rektor di Jatim, Minta Kampus Aktif Cegah Corona

5 Juli 2020 20:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Gugus Tugas Nasional COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo bersama sejumlah menteri cek kesiapan hotel dan RS Darurat di Jawa Timur.  Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Gugus Tugas Nasional COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo bersama sejumlah menteri cek kesiapan hotel dan RS Darurat di Jawa Timur. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Ketua Gugus Tugas Nasional Letjen Doni Monardo menggelar rapat koordinasi bersama para 58 rektor di Jawa Timur secara virtual, Minggu (5/7). Acara tersebut juga dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkes Terawan Agus Putranto, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wagub Jatim Emil Dardak, dan sejumlah anggota DPR RI.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat tersebut, Doni menilai, peran kampus diperlukan untuk menggerakkan masyarakat agar bisa menerapkan kebiasaan baru sesuai protokol kesehatan. Ia memberikan contoh, para mahasiswa bisa mulai membantu mengubah perilaku masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata atau KKN.
“Pendekatan kemanusiaan dari peran akademisi dan komunitas penting untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat,” tutur Doni di Hotel Grand Surabaya, Minggu (5/7).
“KKN Tematik dapat mengajak masyarakat mengubah perilaku sesuai protokol kesehatan ditambah menjaga imunitas dengan olahraga dan mengkonsumsi makanan sehat,” imbuhnya.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy meminta agar kampus bisa menjadi salah satu komponen pentaheliks dalam menangani bencana yang ada di Indonesia termasuk COVID-19. Bentuk dukungan dari kampus, bisa berupa sumbangsih inovasi sains dan akademik, serta penyampaian informasi kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Saya minta peran serta universitas, baik negeri maupun swasta untuk bersama-sama menanggulangi COVID-19, sebagaimana akademisi merupakan bagian dari komponen pentaheliks, dalam penanggulangan bencana, sesuai yang dimarwahkan oleh Ketua Gugus Tugas sekaligus Kepala BNPB, Pak Doni Monardo,” kata Muhadjir.
Muhadjir juga menyebut, saat ini pemerintah masih berupaya membangkitkan lagi ekonomi yang sempat hibernasi karena pandemi. Dalam kesempatan yang sama, Menkes Terawan juga menyebut, pengembangan teknologi dan inovasi akademis saat ini masih dibutuhkan.
“Tapi jangan sampai laboratorium menjadi episentrum baru,” tegas Terawan.
Usai meninjau kesiapan Hotel Grand Surabaya menjadi RS Darurat COVID-19 dan melakukan koordinasi dengan sejumlah kampus, rombongan Doni langsung menuju ke Bandara Juanda untuk bertolak ke Ambon, Maluku. Rencananya, mereka akan melakukan rapat koordinasi penanganan COVID-19 bersama bupati.wali kota se-Maluku dan Maluku Utara pada Senin (6/7).
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)