Doni Monardo: Tes Corona RI Sudah 82,5% dari Standar WHO, Membanggakan

22 Oktober 2020 13:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo kunjungan kerja ke Gorontalo. Foto: Dok. Satgas COVID-19
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo kunjungan kerja ke Gorontalo. Foto: Dok. Satgas COVID-19
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo membeberkan progres tes corona di Indonesia. Menurutnya, selalu ada peningkatan dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
"Saya dapat informasi kita sudah punya 377 lab. Secara umum jumlah lab ini cukup memadai. Namun memang petugas labnya masih terbatas. Kita juga melihat betapa tidak mudahnya petugas lab harus setiap saat memeriksa spesimen," kata Doni Monardo dalam diskusi virtual dari BNPB, Kamis (22/10).
"Mereka-mereka ini garda terdepan yang berjuang memeriksa spesimen secepat mungkin. Karena masyarakat menunggu hasilnya apakah positif atau negatif," sambung dia.
Doni kemudian menjelaskan perkembangan tes corona di Indonesia saat ini. Kemudian dibandingkan dengan standar WHO.
"Alhamdulillah rata-rata pemeriksaan spesimen kita di angka di atas 40 ribu spesimen per hari, pernah 50 ribu. WHO mengatakan negara idealnya mengetes 1 per 1.000 orang dikali jumlah penduduk per minggu," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Kalau Indonesia jumlah penduduknya 267 juta orang. Berarti tiap minggu Indonesia harus bisa memeriksa 267 ribu orang." imbuh Kepala BNPB itu.
Perbandingan tes corona di Indonesia dengan jumlah suspek. Foto: WHO
Doni menambahkan, saat ini memang Indonesia belum memenuhi standar tersebut. Sebab, yang dihitung bukan pemeriksaan spesimen tetapi tes ke orang baru.
"Sementara spesimen harian sudah melampaui 270 ribu spesimen. Namun adakalanya satu orang sampelnya lebih dari satu. Sehingga kemampuan kita saat ini adalah 33 ribu orang per hari. Artinya ini peningkatan luar biasa," jelas dia.
Pada awalnya kemampuan kita hanya belasan persen dari standar WHO. Sekarang tinggal sedikit lagi, Indonesia bisa penuhi itu.
"Sekarang pada posisi 82,51 persen. Sebuah angka yang harus kita akui cukup membanggakan. Banyak pihak yang pesimis kita tidak mampu kurang serius melakukan testing, ternyata sekarang sudah bagus sekali," tutupnya.
ADVERTISEMENT