Doni: Sebagian Besar Sungai di Pulau Jawa Kritis, Air PDAM Sudah Tak Layak Minum

20 Oktober 2020 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sungai citarum. Foto: Faisal Rahman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sungai citarum. Foto: Faisal Rahman/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan sebagian besar sungai-sungai besar di Pulau Jawa sudah mengalami kerusakan parah. Akibatnya, sumber mata air untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari mulai tercemar dan tidak bisa digunakan.
ADVERTISEMENT
Padahal, menurut Doni, air sungai selama ini dimanfaatkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk dikelola menjadi air layak pakai.
"Data yang ada dari Kementerian LHK, sebagian besar sungai kita, termasuk sungai-sungai besar di Pulau Jawa, sudah sangat kritis dan kritis," kata Doni dalam diskusi virtual dari Telaga Saat, Megamendung, Bogor, Selasa (20/10).
"Padahal sungai yang ada di hampir Pulau Jawa dimanfaatkan PDAM. PDAM akan keluarkan biaya besar untuk memproses air layak dikonsumsi. Ternyata sebagian besar pejabat PDAM yang saya tanya, mengatakan air yang mereka produksi sudah enggak layak minum. Kenyataannya sudah tak bisa lagi dimanfaatkan," imbuhnya.
Doni mengungkapkan, pihaknya juga mendapat laporan begitu banyak sumber mata air yang rusak dan punah. Padahal, sungai berperan banyak dalam peningkatan kualitas SDM.
Kepala BNPB Doni Monardo di Sumatera Utara. Foto: BNPB
Ia kemudian mencontohkan betapa sungai menjadi sumber kehidupan bagi kehidupan di masa lalu. Tak sedikit juga kerajaan-kerajaan di Indonesia yang mengambil nama kerajaannya dari nama sungai.
ADVERTISEMENT
"Sungai adalah peradaban. Kita lihat kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara menggunakan nama sungai untuk jadi nama kerajaan. Contoh Kerajaan Tarumanegara diambil dari nama Citarum. Nama Citarum adalah nama pohon tarum, itu nyaris punah di sepanjang sungai Citarum," cerita Doni.
"Mari belajar sejarah, masalah masa lalu, peradaban bangsa kita sehingga kelak kita mengurusi sungai, kita timbulkan semangat kepahlawanan. Karena (dulu) sungai-sungai ini awalnya adalah tempatnya transportasi," lanjut dia.
Maka dari itu, Doni meminta masalah lingkungan ini harus sama-sama diatasi dan dikelola, sehingga tidak ada sumber mata air lagi yang punah. Apalagi, air selama ini menjadi sumber kehidupan yang akan selalu jadi kebutuhan dasar masyarakat di masa depan.