Dorong Keluarga Punya Anak Lebih dari 1, Provinsi di China Tawarkan Cuti Setahun

3 November 2021 20:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga di China  Foto: Carlos Barria/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga di China Foto: Carlos Barria/Reuters
ADVERTISEMENT
Sebuah provinsi di timur laut China, Provinsi Shaanxi, tengah mengupayakan warganya untuk memiliki lebih banyak anak.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dengan mempertimbangkan pemberian cuti hamil dan melahirkan dengan durasi hampir satu tahun.
Dikutip dari Reuters, Shaanxi sedang meminta pendapat publik soal pemberian tambahan durasi cuti melahirkan bagi ibu (maternity leave) hingga setengah tahun (182 hari).
Provinsi ini sudah memiliki kebijakan cuti melahirkan selama 168 hari. Jadi, jika rencana penambahan tersebut terealisasi, total cuti melahirkan yang diberikan akan mencapai 350 hari.
Sejumlah negara di Eropa telah lebih dulu memberikan cuti melahirkan hingga nyaris satu tahun. Contohnya adalah Jerman dan Norwegia.
Tak hanya itu, Shaanxi juga mempertimbangkan perpanjangan durasi cuti melahirkan bagi suami (paternity leave) hingga 30 hari, khusus bagi pasangan yang ingin memiliki anak ketiga.
Keluarga di China Foto: Carlos Barria/Reuters
Pada Mei lalu, pemerintah China mengumumkan pasangan yang sudah menikah diizinkan untuk memiliki hingga tiga anak. Keputusan itu diambil setelah angka kelahiran di Negeri Tirai Bambu menunjukkan penurunan drastis.
ADVERTISEMENT
Sejak keputusan tersebut, hingga 14 provinsi--termasuk Shaanxi--mulai melakukan perubahan pada regulasi perencanaan keluarga. Mereka juga meminta pendapat publik tentang amandemen undang-undang penambahan durasi cuti melahirkan, baik untuk ibu maupun suami.
Media lokal China, pada Rabu (3/11), melaporkan, sejumlah provinsi bahkan menciptakan jenis cuti baru: “Cuti membesarkan anak”, diberikan kepada pasangan yang memiliki anak berusia di bawah 3 tahun.
Salah satunya adalah Provinsi Hainan. Provinsi ini menawarkan cuti membesarkan anak selama satu jam tiap harinya.
Provinsi Heilongjiang bahkan memperbolehkan pasangan memiliki empat anak. Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat kelahiran di provinsi timur laut China ini.
Sejumlah anak bermain di area latihan dekat Danau Houhai, Beijing, China. Foto: Tingshu Wang/REUTERS
China merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Menurut data dari Worldometers.info, total populasi negeri ini mencapai 1,4 miliar jiwa.
ADVERTISEMENT
Namun, tingkat kelahiran anak sudah menurun cukup lama. Pemerintah China pun menghapus kebijakan “satu pasangan, satu anak” pada 2016. Sejak saat itu, setiap pasangan diizinkan memiliki dua anak.
Perubahan kebijakan itu gagal meningkatkan angka kelahiran. Salah satu penyebabnya adalah biaya membesarkan anak di wilayah perkotaan China yang tergolong tinggi. Tantangan ini pun masih terus dihadapi hingga 2021.
Pada 2020, tingkat kelahiran di China berada di angka 1,3 anak per 1 wanita. Data ini setara dengan negara-negara yang memiliki populasi usia lanjut tinggi, seperti Jepang dan Italia.