Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Dosen Unnes yang Dibebastugaskan karena Diduga Hina Jokowi Diaktifkan Kembali
26 Juli 2020 15:46 WIB

ADVERTISEMENT
Sucipto Hadi Purnomo, Dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes), resmi diizinkan kembali aktif berkegiatan di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Unnes. Penyerahan Surat Keputusan oleh Rektor dilakukan pada Jumat (24/7) lalu.
ADVERTISEMENT
Kepala UPT Humas Unnes, Burhanudin menjelaskan, Sucipto aktif kembali sebagai dosen dengan Keputusan Rektor Unnes Nomor B/401/UN37/HK/2020 tentang Pencabutan SK Rektor Nomor B/167/UN37/HK/2020 tentang Pembebasan Sementara dari Tugas Jabatan Dosen atas Nama Dr. Sucipto Hadi Purnomo, S.Pd., M.Pd.
“Selain mencabut pembebasan sementara, dalam putusan itu disebutkan, Rektor memberikan kembali hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sejak penetapan, yakni 23 Juli 2020,” ucap Burhan dalam keterangannya, Minggu (26/7).
“Adapun tunjangan sertifikasi dosen dan remunerasi yang selama lima bulan terakhir ini tidak dicairkan, akan diberikan,” imbuhnya.
Dalam penyerahan SK, kata Burhan, baik Sucipto maupun Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman menandatangani berita acara yang salah satu isinya adalah hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penonaktifan itu dianggap selesai.
ADVERTISEMENT
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman berharap Sucipto dapat maksimal menyalurkan energi kreatifnya untuk mendukung reputasi Unnes di level internasional.
“Jangan sampai energi kita terlalu banyak tersita untuk hal-hal yang tidak produktif," tutur Fathur.
Selain itu, lanjut Fathur, pihaknya akan selalu menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak. Termasuk juga dengan Sucipto.
“Di masa ini kita akan jalin komunikasi yang baik dengan semua pihak, kita semua sesama anak bangsa harus terus tumbuh dan berkembang dengan hal-hal yang positif. Kami ini kan satu keluarga Unnes. Sekarang waktunya bersama untuk memajukan Unnes sehingga Unnes makin unggul,” katanya.
Sementara itu, Sucipto dalam keterangan itu juga turut menyampaikan, bila dirinya tetap akan menjadi mitra kritis bagi rektornya dan pejabat kampus lainnya.
ADVERTISEMENT
“Saya tetap akan kritik Rektor dan siapa pun pejabat publik sebagai bagian dari tanggung jawab akademisi. Dan itu saya sampaikan kepada Rektor saat penyerahan SK, dan beliau tidak berkeberatan. Sebab sikap kritis itulah jati diri akademisi,” tegasnya.
Sebelumnya, Sucipto dinonaktifkan pada Februari lalu karena diduga melakukan pelanggaran disiplin kepegawaian. Sucipto diduga menghina Presiden Joko Widodo melalui unggahan status di akun Facebooknya.
Pembebastugasan ini sempat ramai karena Sucipto melakukan sejumlah manuver pembelaan mulai dari bersurat kepada Mendikbud Nadiem Makarim hingga menggugat ke PTUN.
Dalam kasus ini, Sucipto berpendapat bila status yang diunggah saat itu adalah Satire. Sucipto dan Fathur juga sempat akan dipertemukan dalam acara yang diinisiasi BEM Unnes. Namun hal itu batal terjadi lantaran Rektor Unnes tersebut tak bisa datang.
ADVERTISEMENT