DPR Kembali Gelar Lomba Stand Up Comedy Kritik Parlemen

25 Agustus 2019 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung DPR/MPR RI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung DPR/MPR RI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah sukses mengadakan lomba stand up comedy 'Kritik DPR' pada tahun 2017, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo kembali menggelar lomba tersebut tahun ini. Menurut Bamsoet, sapaan Bambang, lomba tersebut sebagai wujud keterbukaan DPR terhadap kritikan publik.
ADVERTISEMENT
Lomba digelar dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI dan HUT DPR RI ke-74.
"DPR RI saat ini sudah menjadi parlemen terbuka. Siapa pun boleh menyampaikan kritik kepada DPR tanpa harus merasa takut. Semakin banyak yang mengkritik akan semakin bagus bagi peningkatan kinerja DPR RI,” ujar Bamsoet di Jakarta, Minggu (25/08)
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menuturkan, melalui stand up comedy, DPR ingin mengajak kaum milenial untuk melek politik sekaligus menyampaikan kritik dengan gaya zaman now. Terlebih, kata dia, saat ini stand up comedy tengah digandrungi masyarakat luas.
"Tradisi menyampaikan kritik melalui humor harus terus ditumbuhkembangkan di Indonesia. Melalui humor, kritik yang disampaikan akan terasa lebih segar," tutur Bamsoet.
Ketua DPR, Bambang Soesatyo di seminar nasional Foto: Fitra Andrianto/ kumparan
Politikus Golkar ini menilai, kritik melalui humor sangat efektif. Kegelisahan masyarakat terhadap berbagai persoalan dapat disuarakan melalui materi yang dibawakan para komika. 
ADVERTISEMENT
"Seorang stand up comedian yang cerdas mampu membuat orang menertawakan dirinya sendiri, meskipun dia sedang menjadi sasaran kritik tersebut. Lihat saja bagaimana para anggota DPR tertawa terbahak pada lomba stand up comedy tahun lalu, padahal saat itu mereka tengah dijadikan 'sasaran tinju' para komika," tutur Bamsoet.
Sementara itu, Ketua Panitia lomba stand up comedy 'Kritik DPR' Iwel Sastra menjelaskan, lomba ini terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia. Dari seluruh peserta yang mendaftar, panitia akan memilih 50 peserta untuk mengikuti babak penyisihan. Pendaftaran dilakukan tanpa dipungut biaya apa pun.
"Pembatasan jumlah peserta ini agar dewan juri bisa menikmati penampilan peserta sambil memberikan penilaian. Pembatasan ini juga menjadi seleksi awal, karena kalau tidak dibatasi peserta bisa tembus ratusan," papar Iwel.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh Iwel memaparkan, babak penyisihan akan dilaksanakan pada tanggal 5 September 2019. Sedangkan babak final akan dilaksanakan tanggal 10 September 2019. Lokasi lomba mengambil tempat di Gedung Nusantara II DPR RI. Pendaftaran bisa dilakukan melalui email [email protected] hingga tanggal 31 Agustus 2019.
"Hadiah yang diberikan sangat menggiurkan. Pemenang pertama mendapatkan hadiah Rp 25 juta, pemenang kedua mendapatkan hadiah 15 juta rupiah dan pemenang ketiga mendapatkan hadiah 10 juta rupiah. Mari beramai-ramai mengkritik DPR tanpa perlu takut ditangkap," pungkas Iwel.
Sebelumnya, lomba kritik DPR pernah digelar pada Maret 2018 lalu. Ketika itu, lomba digelar di Gedung Nusarantara III. Sejumlah pimpinan DPR hingga anggota DPR menghadiri acara lomba tersebut. Tak jarang di antara mereka tertawa hingga terbahak-bahak.
Poster lomba stand up comedy kritik DPR. Foto: Dok. DPR
ADVERTISEMENT