DPRD DKI: Dinkes Harus Cari Mutia Imro Diduga Divaksin di Rumah, Preseden Buruk

8 Maret 2021 10:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis menyuntikan vaksinasi COVID-19. Foto: Asep Fathulrahman/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis menyuntikan vaksinasi COVID-19. Foto: Asep Fathulrahman/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sosok Mutia Imro Atussoleha, head of logistics Bukalapak, tengah disorot karena diduga divaksin corona di rumah bersama anggota keluarganya. Ia juga diduga bukan merupakan kelompok prioritas penerima.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, mendesak kasus ini ditelusuri sampai jelas.
Dia juga meminta Dinkes DKI hingga Kemenkes mengklarifikasi kasus ini. Jika tidak, menurutnya, akan menjadi contoh buruk dalam proses vaksinasi ke masyarakat umum nantinya.
"Saya kira harus ada klarifikasi dari Dinas Kesehatan, Kemenkes atau otoritas berwenang yang bisa menjawab terkait dugaan vaksinasi dilakukan di tempat yang tidak semestinya agar tidak menjadi preseden buruk," ujar Anggara saat dihubungi, Senin (8/3).
Instastory Mutia Imro saat vaksinasi corona di perumahan di Jakarta Selatan. Foto: Dok. Istimewa
Sejauh ini, kata dia, vaksinasi hanya dilakukan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) seperti rumah sakit dan puskesmas. Juga di lokasi yang ditetapkan untuk vaksinasi seperti di GBK hingga sekolah.
"Harus ditelusuri sejelas jelasnya. Vaksinasi setahu saya harus dilakukan di fasyankes atau tempat lainnya yang telah disepakati. Misalnya pelaksanaan vaksinasi dinamis lansia di gedung sekolah, tidak ada di rumah pribadi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Dia menilai siapa pun harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Apabila terbukti vaksinasi dilakukan di rumah maka jelas menyalahi aturan.
"Siapa pun harus ikut aturan yang berlaku," tegasnya.
Seorang tenaga medis bersiap untuk menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada wartawan, di Hall Basket, Senayan, Jakarta, Kamis (25/2/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Terkait polemik ini, Mutia Imro Atussoleha telah memberi klarifikasi singkat dalam akun Instagramnya. Dia mengaku sebagai relawan tenaga kesehatan yang mendapat vaksinasi di poliklinik, bukan rumah pribadi. Namun warga Cilandak, Jaksel, ini tak menyebutkan poliklinik mana yang dimaksud.
Mutia juga menegaskan vaksinasi ini tak ada kaitannya dengan tempatnya bekerja, Bukalapak.
"Menanggapi pemberitaan vaksin yang saya terima, saya ingin klarifikasi bahwa saya masuk dalam daftar penerima vaksin yang eligible karena status saya sebagai tenaga relawan kesehatan. Bisa saya pastikan pemberian vaksin di poliklinik, bukan di rumah pribadi," jelas Muti dalam Instagram Stories.
ADVERTISEMENT
"Aktivitas tersebut tidak ada hubungannya dengan Bukalapak dan bukan kegiatan perusahaan Bukalapak, sehingga sifatnya adalah personal. I hope this clarifies," tulis Mutia.