DPRD DKI Harap Anies Komunikasikan Rencana Rotasi Lurah

4 Maret 2019 22:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi jawab pertanyaan wartawan. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi jawab pertanyaan wartawan. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkomunikasi dengan DPRD terkait rencana rotasi beberapa lurah. Sebelum merotasi, ia akan bertanya kepada Anies alasan melakukan rotasi lurah.
ADVERTISEMENT
"Pemda kan ada gubernur dan DPRD, enggak mungkin hidup sendiri. Saya akan tanya, hak saya kan cuma bertanya. Kalau analisanya dia betul, argumentasinya betul, saya bilang betul, enggak mungkin saya bilang salah," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/3).
Ia berharap agar rotasi lurah yang hendak dilakukan Pemprov DKI tidak mengandung unsur politis. Pemprov DKI diharapkan memberikan jabatan sesuai dengan kemampuan.
"Tapi saya minta jangan ada unsur politis saja gitu di tahun politik ini gitu aja. Kalau saya lihat, dulu ada yang menang di koalisi itu habis, kaya dendam politik. Enggak bolehlah sebagai Pemda," ujarnya.
Prasetyo mengatakan untuk merotasi seorang ASN, ada tahapan tertentu yang perlu dilakukan. Seharusnya, Pemprov DKI memberikan teguran terlebih dahulu sebelum mencopot seorang pejabat.
ADVERTISEMENT
"Demosi peraturan ASN-nya jelas harus beberapa teguran dulu," ucapnya.
Karena itu, Prasetyo akan melihat lebih jauh rotasi lurah yang akan dilakukan Pemprov DKI. Ia tak ingin pejabat yang memiliki kinerja baik dirotasi begitu saja.
"Saya lihat dulu nanti, informal dan formal. Itu di bawah naungan kendali daripada Pak Sekda dan BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Karena ada, kok pemikiran saya ada orang baik didemosi, itu kan sebetulnya. Pak Anies sama saya itu ada karier pilitik, bukan jabatan birokrat. Tetapi orang yang meniti karier dari bawah itu kan seumur hidup bagi dia di CV-nya. Kalau saya bilang, ada lurah dijadikan Sekel (sekretaris kelurahan), ini kan enggak bagus buat ASN," pungkasnya.
ADVERTISEMENT