DPRD Jabar Minta Polemik Anggaran Masjid Raya Al-Jabbar Rp 1,2 Triliun Diakhiri

7 Januari 2023 18:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga berada di pelataran masjid usai peresmian Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/12/2022).  Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga berada di pelataran masjid usai peresmian Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/12/2022). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komisi V DPRD Jabar dari PKS Abdul Hadi Wijaya meminta agar polemik anggaran senilai Rp 1,2 triliun untuk pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar dapat diakhiri. Ia menyebut alangkah lebih baik seluruh pihak kini fokus untuk memakmurkan masjid.
ADVERTISEMENT
Anggaran pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar kini sedang ramai dibicarakan di media sosial Twitter usai Gubernur Jabar Ridwan Kamil dikritik oleh seorang pengguna media sosial @outstandjing.
"Seharusnya hari ini kita bicara bukan ke belakang tapi bagaimana memakmurkannya. Kita harus memikirkan ke sana seperti (rencana) belanja-belanja, dan (nilai) pemeliharaannya berapa," kata dia kepada wartawan, Sabtu (7/1).
Menurut Abdul, pengadaan anggaran pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar merupakan keputusan bersama usai melalui diskusi panjang. Diskusi tersebut tak hanya melibatkan DPRD Jabar dan Pemprov Jabar, tapi juga stakeholder terkait.
Abdul mengetahui betul perjalanan panjang dalam proses pembangunan masjid, sebab sudah menjabat selaku anggota dewan sejak tahun 2013 lalu. Menurut dia, Masjid Raya Al-Jabbar dibangun dengan latar belakang tak adanya masjid setingkat provinsi.
ADVERTISEMENT
Siluet seorang pekerja yang mengepel lantai Masjid Al Jabbar di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/12/2022). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
"Kami masih ingat DPRD waktu itu menyetujui anggaran untuk masjid ini. Artinya ketika ada pengusulan juga Pemprov tidak main-main, dan DPRD menyetujui juga bukan main-main karena angka besar sekali," papar dia.
Abdul menambahkan, anggaran senilai Rp 1,2 triliun tak tiba-tiba turun tapi secara bertahap sejak tahun 2017. Masjid itu mulai dibangun saat masa kepemimpinan Ahmad Heryawan kemudian dilanjutkan ketika masa kepemimpinan Ridwan Kamil. Masjid baru rampung pada tahun 2022 dan diresmikan oleh Ridwan Kamil.
"Jadi prosesnya buat kami jangan terpaku kepada siapa gubernurnya, nanti itu tidak akan selesai. Kalau orang akan menimbulkan polemik. Jadi ketika dia (Ridwan Kamil) menjadi gubernur, ya, Gubenur Jabar," kata dia.
"Kita hari ini punya fakta (masjid sudah berdiri), tolong jangan diskusi mundur karena percuma. Terima kasih atas masukannya tapi hari ini kita sudah tidak lagi diskusi ke belakang, itu sudah clear," tandas dia.
ADVERTISEMENT
Jagat maya pada Rabu (4/1) sedang ramai membahas pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jawa Barat (APBD Jabar).
Warganet mempertanyakan kenapa APBD Jabar dipakai untuk membangun Masjid Al-Jabbar alih-alih membangun misalnya transportasi publik. Masjid yang terletak di Gedebage, Kota Bandung, itu memakan biaya hingga Rp 1,2 triliun.