DPRD Kabupaten Bekasi Tuduh Ada 3.000 TKA Ilegal Asal China, Meikarta Membantah

11 Februari 2020 17:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara pembangungan proyek kawasan Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara pembangungan proyek kawasan Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Fraksi PKS, Budiyanto menuduh pembangunan proyek Meikarta memperkerjakan 3.000 lebih TKA ilegal asal China. Tuduhan Budiyanto ini berdasarkan analisisnya terhadap pembangunan tower-tower apartemen di Meikarta.
ADVERTISEMENT
"Perlu diketahui di Lippo ini lagi dibangun 58 tower. Jadi saya cerita kemarin itu jika 15-20 orang saja kali 200 tower itu maka , rata-rata diduga sampai 3.000 orang (pekerja). Itu hanya contoh. Sementara (data) itu belum lengkap, bayangkan ada berapa," kata Budi saat dihubungi kumparan, Selasa (11/2).
Budiyanto sangat yakin TKA ilegal tersebut berasal dari negeri tirai bambu. Hal ini kata Budiyanto, Meikarta mendatangkan pekerja dari China berasal dari China Construction.
"Lippo ini ada Mahkota Sentosa Utama (MSU) anak usahanya dengan nama Meikarta, Dan kemudian MSU itu memberikan kerjasama proyek yang vendornya dari China Construction," sebut Budiyanto.
"China Construction ini punya vendor 12 perusahaan, dan itu China semua, walau pun itu ngomongnya Indonesia," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
China Construction ini kata Budiyanto, merupakan perusahaan yang bekerjasama dengan Meikarta dan melaksanakan proyek Meikarta dengan Lippo.
Tenaga kerja asing (TKA) beraktivitas di salah satu perusahaan pertambangan di Konawe, Sulawesi Tenggara (15/12). Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Angka 3.000 lebih pekerja ilegal asal China kata Budiyanto masih dalam perkiraan. Dia pun tak memiliki data pastinya.
"Kita sama-sama tidak punya data. Imigrasi saja tidak punya, berapa punya data tenaga kerja. Bagaimana enggak punya data paspornya bukan paspor bekerja, dibuktikan dengan satu orang yang meninggal, dan dia bukan pemilik paspor bekerja," jelasnya.
Sementara dihubungi terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Suhup menjelaskan, saat ini TKA asal China yang tercatat yang bekerja di Kabupaten Bekasi berkisar 270-an orang.
"Yang terdata di kita cuma 270-an TKA China," kata Suhup.
ADVERTISEMENT
Angka 3.000 TKA ilegal asal China, lanjut Suhup bisa saja benar bisa saja tidak. Sebab kata dia, Disnaker pun tak memiliki data secara pasti.
"Kalau 3.000-2.000 barang kali berita itu belum bisa dibenarkan kebenarannya," ujarnya.
Hanya saja, lanjut dia, saat ini Disnaker Kabupaten Bekasi sedang fokus pada penanggulangan wabah virus corona dari TKA China.
"Jadi sekarang kita concern bukan pada legal atau tidak legal, kita sekarang masih masalah virus corona. Karena itu kan membuat resah masyarakat. Kita arahnya pada pemeriksaan kesehatan dulu," jelas Suhup.
Pekerja beraktivitas di kawasan proyek pembangunan Apartemen Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Suhup mengatakan, dari 270-an TKA China ini, 85 orang sudah diperiksa kesehatannya. Suhup memastikan 85 TKA asal China tersebut dalam keadaan sehat.
ADVERTISEMENT
"Rata rata sampai sekarang kita belum ada indikasi positif, cuma kita mengantisipasi, karena memang masih ada tenaga kerja China sedang libur imlek, pulang ke negaranya itu yang sedang kita antisipasi," ungkap Suhup.
"Kita sudah membuat surat edaran kepada seluruh perusahaan di Kabupaten Bekasi, berkaitan dengan mewaspadai virs corona," kata dia.
Suhup menggarisbawahi, 270-an TKA China ini yang terdaftar di Disnaker. Di luar itu kata Suhup merupakan TKA ilegal dan seharusnya tidak boleh bekerja. TKA China ilegal ini lanjut Suhup bisa saja ada di semua perusahaan yang ada di Kabupaten Bekasi, tak terkecuali di Meikarta.
"Bisa saja di perusahaan lain, mungkin paling banyak di Meikarta," katanya.
Sementara itu dari pihak Lippo membantah tuduhan ada 3.000 TKA ilegal asal China yang bekerja di proyek Meikarta.
ADVERTISEMENT
"3.000 Pekerja Asing kerja di Meikarta hoaks. Dalam membangun Meikarta, kami menggunakan jasa kontraktor, di mana terdapat 86 Pekerja Warga Negara Asing, khusunya dari China dari total 5.000 pekerja WNI. Status pekerja WNA minimal Supervisor dan atau Key Spesialis. Semua WNA memiliki izin resmi sesuai dengan Undang-undang," kata Direktur Komunikasi Meikarta, Danang Kemayan Jati dalam keterangannya, Selasa (11/2).