Dr Fauci: 99,2 Persen Kematian Akibat Corona di AS Warga yang Belum Divaksin

5 Juli 2021 12:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang tentara Angkatan Udara AS mendapat vaksin virus corona di Pangkalan Udara  (29/12). Foto: United States Forces Korea via AP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang tentara Angkatan Udara AS mendapat vaksin virus corona di Pangkalan Udara (29/12). Foto: United States Forces Korea via AP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pakar penyakit menular Amerika Serikat, Dr Anthony Fauci meminta untuk warga segera divaksin. Dorongan itu dilakukan lantaran kematian akibat corona saat ini paling banyak melibatkan warga belum divaksin.
ADVERTISEMENT
Data tersebut diungkap Fauci saat menjadi bintang tamu di salah stasiun televisi AS, NBC, pada Minggu (5/7/2021) waktu setempat. Dia mengatakan, persentase kematian warga belum divaksin COVID-19 di Negeri Paman Sam mendekati 100 persen.
"Sekitar 99,2 persen kematian terbaru (akibat COVID-19) melibatkan orang yang belum divaksin," kata Fauci seperti dikutip dari USA Today.
Dr Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular. Foto: Pool via REUTERS
Fauci menambahkan, masalah tersebut sebenarnya sangat mudah diperbaiki. Warga AS yang belum divaksin tinggal menuju tempat vaksinasi lalu bersedia disuntik vaksin COVID-19.
"AS beruntung karena punya vaksin yang cukup untuk memvaksin semua orang ini negara ini," kata Fauci.
Per 4 Juli 2021, AS sudah memberikan 330 juta dosis vaksin kepada warganya. Total warga AS telah menerima vaksin penuh mencapai 47,8 persen.
ADVERTISEMENT
Tingkat vaksinasi di AS termasuk paling cepat di dunia. Meski demikian, jumlah penerima dosis penuh vaksin di AS belum mencapai 50 persen.
Fauci mengatakan, hal ini bukan sesuatu yang mengejutkan. Sebab, masih ada warga AS yang tak mau divaksin.
Keengganan beberapa golongan masyarakat di AS tak mau divaksin, menurut Fauci, disebabkan dua hal. Pertama karena ideologi, alasan kedua beberapa orang pada dasarnya anti-vaksin dan anti-ilmu pengetahuan.
"Situasi yang membuat saya sedih karena kalian punya musuh tangguh, dan kami punya langkah pencegahan sanga efektif. Sayangnya (vaksinasi) ini tak bisa sepenuhnya diimplementasikan di negara ini," tegas Fauci.