dr Reisa: 836.993 Anak Indonesia Belum Terima Imunisasi Dasar di Masa Pandemi

5 Oktober 2020 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 dr Reisa Broto Asmoro. Foto: Dok. Satgas Gugus Tugas COVID-19
zoom-in-whitePerbesar
dr Reisa Broto Asmoro. Foto: Dok. Satgas Gugus Tugas COVID-19
ADVERTISEMENT
Anggota tim komunikasi Satgas COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro mengungkap masih banyak anak-anak di Indonesia belum diimunisasi dasar di masa pandemi corona. Hal ini harus menjadi perhatian bersama.
ADVERTISEMENT
"Nah sambil menunggu vaksin COVID-19 tersedia kita tetap disiplin dengan jadwal imunisasi rutin anak anak kita. Pertama dan yang paling penting imunisasi dasar lengkap, ada 836.993 anak-anak di Indonesia yang belum lengkap imunisasi dasarnya," tutur dr Reisa dalam jumpa pers virtual di Istana Kepresidenan, Senin (5/10).
Imunisasi dasar adalah Vaksin Hepatitis B, BCG, Polio 1, DPT (Diptheria, Pertusis dan Tetanus), Polio 2, dan campak.
dr Reisa mengatakan, pemerintah dan masyarakat harus kompak mengatasi masalah ini. Sebab, imunisasi dasar adalah hak anak-anak.
"Kewajiban kita memastikan mereka mendapatkannya apalagi di masa pandemi ini masih banyak ortu yang takut membawa anaknya imunisasi ke RS dan posyandu karena banyaknya hoaks tertular COVID-19," katanya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan ini, ia menegaskan posyandu, puskesmas, klinik dan pos imunisasi lainnya telah diwajibkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dan tetap memberikan pelayanan selama masa pandemi.
Ilustrasi Imunisasi Foto: Shutterstock
"Agar tak terjadi wabah lain, yuk kita pastikan agar kita bisa memenuhi imunisasi wajib anak kita dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan," tutupnya.
Sebelumnya, IDI juga menyinggung banyaknya balita tak yang diimunisasi penyakit lain saat pandemi corona. Salah satunya karena ketakutan akan keamanan fasilitas kesehatan seperti posyandu.
"Pelayanan kesehatan yang terdampak termasuk posyandu mengakibatkan 25 juta balita tidak memperoleh imunisasi, suplementasi vitamin A, pemantauan tumbuh kembang dan pelayanan rutin lainnya yang sangat diperlukan," kata Ketua Umum IDI Daeng M Faqih dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/9).
ADVERTISEMENT