dr Reisa: Ada 1.000 Klaster Corona, Keluar Rumah Hanya Urusan Mendesak Saja

18 September 2020 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 dr Reisa Broto Asmoro. Foto: Dok. Satgas Gugus Tugas COVID-19
zoom-in-whitePerbesar
dr Reisa Broto Asmoro. Foto: Dok. Satgas Gugus Tugas COVID-19
ADVERTISEMENT
Jubir Satgas Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, mengungkapkan hingga Jumat (18/9) sudah ada lebih dari 1.000 klaster penularan virus corona di seluruh wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Reisa mengatakan hal itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan. Ribuan klaster itu tersebar baik di perkantoran termasuk keluarga.
"Dalam konteks tracing atau pelacakan jajaran Kementerian Kesehatan sudah menemukan lebih dari 1.000 klaster di seluruh Indonesia. Klaster adalah kelompok penularan lokal yang berkaitan dengan rantai penyebaran," kata dr Reisa dalam konferensi persnya, Jumat (18/9).
"Klaster dapat terjadi di rumah tempat kerja atau ditempat kerumunan lainnya. Itulah yang sering disebut adanya klaster keluarga, klaster perkantoran atau pun klaster lainnya," tambah dia.
dr Reisa menjelaskan, klaster baru penularan virus corona terus terjadi karena ada individu yang terjangkit virus dan dia tidak menerapkan protokol kesehatan. Sehingga dia menularkannya pada pihak lainnya.
Maka dari itu, dalam rangka menekan munculnya klaster lainnya dr Reisa menyarankan agar semuanya bisa beraktivitas dari rumah saja. Kecuali jika ada aktivitas mendesak yang harus dikerjakan di luar rumah.
ADVERTISEMENT
"Klaster bisa terjadi di mana saja, tidak hanya di perkantoran. sekali lagi bisa terjadi di berbagai komunitas termasuk rumah tangga," kata Reisa.
"Oleh karena itu terkait klaster tadi, saya ingatkan bahwa ini kita sudah menjelang akhir pekan. Biasanya akhir pekan digunakan untuk keluar rumah tapi kali ini selama masa pandemi belum berakhir, ingat keluar rumah hanya untuk hal yang mendesak aja ya," tutur Reisa.
Pandemi virus corona di berbagai negara masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan termasuk Indonesia. Hingga saat ini tercatat jumlah pasien positif mencapai 236.519 orang.
Sedangkan pasien sembuh 170.774 orang dan pasien meninggal 9.336 orang.