dr Tirta soal Bupati Sleman Corona Usai Disuntik Sinovac: Bukan dari Vaksin

21 Januari 2021 18:23 WIB
Bupati Sleman, Sri Purnomo menghadiri simulasi normal baru pembukaan Museum Gunung Api Merapi di Kabupaten Sleman. Foto: Dok. Humas Pemkab Sleman
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Sleman, Sri Purnomo menghadiri simulasi normal baru pembukaan Museum Gunung Api Merapi di Kabupaten Sleman. Foto: Dok. Humas Pemkab Sleman
ADVERTISEMENT
Bupati Sleman, Sri Purnomo (SP), mengumumkan dirinya terkonfirmasi positif melalui akun Instagramnya, Kamis (21/1). Sebelumnya ia telah menerima satu dosis vaksin Sinovac pada 14 Januari lalu.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya, Rabu 20 Januari 2021 saya menjalani tes swab antigen yang mana hasilnya dinyatakan positif. Kemudian dilanjutkan dengan tes swab PCR, di mana hasil yang saya terima pagi ini dinyatakan positif," tulis SP dalam akun Instagramnya.
Terkait kabar tersebut, dokter Tirta Mandira Hudi mengatakan Bupati Sleman tertular dari klaster pekerjaan.
"Beliau ketularannya bukan dari vaksin, beliau ketularan dari klaster kerjaan beliau. Jangan digeser ke vaksin," ujar Tirta kepada kumparan, Kamis (21/1).
Ia menegaskan, vaksin corona meringankan gejala corona, bukan mencegah penularan virus tersebut. Dan untuk mencapai hasil maksimal, dibutuhkan dua dosis vaksin.
"Vaksin itu akan sempurna kalau sudah dua kali dosis, bapak kan kegiatan banyak ketularannya di-tracing dari Disdukcapil kan kalau tidak salah, bukan dari vaksin," tegasnya. Pada 14 Januari, dokter Tirta disuntik vaksin corona bersama Bupati Sleman di Puskesmas Ngemplak.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, semua orang yang divaksin di Puskesmas Ngemplak II, Sleman, Yogyakarta, pada 14 Januari 2021, hasil tes swab-nya negatif.
"Itu menandakan bahwa orang kena vaksin pun tetep akan terkena covid kalau tidak jaga protokol (kesehatan)," pungkasnya.