Drama Putri Candrawathi saat Diperiksa Kombes Susanto
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal tersebut merupakan pengakuan Putri saat diperiksa Karo Provost Brigjen Benny Ali dan Kombes Susanto Haris selaku Kabag Gakkum Provost Divpropam. Pemeriksaan itu dilakukan selang beberapa jam usai Yosua tewas dibunuh di rumah Duren Tiga.
Keterangan soal Putri itu disampaikan oleh Susanto Haris yang dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (28/11). Ia bersaksi untuk terdakwa Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Awalnya, Susanto bersama Benny Ali langsung ke rumah Duren Tiga tak lama usai Yosua tewas pada 8 Juli 2022. Kala itu, mereka mendapat cerita soal Yosua tewas karena baku tembak dengan Richard Eliezer dipicu teriakan Putri.
Pada saat mereka datang, Putri sudah dibawa ke rumah Saguling. Bersama Ferdy Sambo, keduanya kemudian berangkat ke Saguling untuk mencari tahu cerita sesungguhnya.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Putri beberapa kali menangis saat ditanyakan mengenai kejadian di Duren Tiga. Namun, ia juga menyebut bahwa sempat ada yang masuk ke kamarnya lalu memegangnya.
"Setelah itu ketemu Putri apa yang ditanyakan?" tanya jaksa.
"'Ibu, apa sih kejadian sesungguhnya? Kemudian nangis, 'saya, ada yang masuk ke kamar di Duren Tiga ada yang masuk," kata Susanto.
"'Terakhir di dalam kenapa Bu?' 'Ada yang megang kemudian saya teriak sama panggil salah satu nama kurang tahu Richard atau Ricky yang dipanggil'," ungkap Susanto menirukan ucapan Putri.
"Bilang ada yang megang lalu teriak?" kejar jaksa.
"Kemudian Pak Karo [bilang] 'tidak bisa [diperiksa], ibu nangis terus diperiksa'," kata Susanto.
Setelah itu, Susanto bersama Benny pun kembali ke rumah Duren Tiga. Sementara soal pelecehan di Duren Tiga belakangan terungkap bagian dari skenario Sambo untuk menutupi tewasnya Yosua.
ADVERTISEMENT
Yosua tewas ditembak Richard Eliezer atas perintah Sambo. Pemicunya, Sambo murka mendapat kabar dari Putri Candrawathi yang mengaku dilecehkan di rumah Magelang pada 7 Juli 2022.
Usai pembunuhan, Sambo diduga berupaya menutupinya. Sejumlah polisi pun kemudian terseret kasus hukum.