Dua Desa di Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Terendam Banjir Setinggi 1 Meter

28 Februari 2020 21:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mendorong pengendara motor melintasi banjir di Kecamatan Jatinangor, Sumedang.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mendorong pengendara motor melintasi banjir di Kecamatan Jatinangor, Sumedang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jumat (28/2) sore. Akibatnya, dua desa di Kecamatan Jatinangor itu terendam banjir.
ADVERTISEMENT
Dua desa itu adalah Desa Sayang dan Desa Cikeruh. Ketinggian air diperkirakan mencapai 1 meter lebih.
Mahmud, seorang warga Desa Sayang, mengatakan banjir mulai menerjang kawasan tersebut sekitar pukul 16.00 WIB. Dia menyatakan luapan air yang merendam desanya itu berasal dari Sungai Cikeruh. Saat ini, kata Mahmud, sudah ada sejumlah warga yang memilih dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
"Biasanya, di pinggir-pinggir sungainya yang kena yang paling parah," kata Mahmud, melalui sambungan telepon.
Mahmud menambahkan, Jalan Kolonel Ahmad Syam sebagai akses utama menuju Desa Sayang ditutup untuk sementara waktu banjir. Adapun warga terdampak kini telah dievakuasi ke Balai Desa Sayang sebagaimana yang kerap dilakukan tiap tahunnya.
Pengendara motor melintasi banjir di Kecamatan Jatinangor, Sumedang. Foto: Dok. Istimewa
Mahmud memprediksi ada lebih dari 5 RW yang terdampak oleh banjir. Hingga kini, hujan dengan intensitas tinggi masih melanda kawasan tersebut sehingga air yang menggenang belum juga surut.
ADVERTISEMENT
"Intensitas hujannya masih tinggi. Ini hujannya hampir sama dengan tadi sore," terang dia.
Terpisah, Komandan Kompi Satu Batalyon A Pelopor Brimob Polda Jabar Iptu Saepudin mengatakan, petugas masih menyisir lokasi yang terdampak banjir di Desa Sayang. Kini, ketinggian banjir di sana telah mencapai lebih dari 1 meter.
"Iya, betul lagi banjir di Sayang. Kami lagi menyisir. Ketinggian sedada orang dewasa. 1 meter lebih".