Dua Hari Jelang Pemilu Australia, Pimpinan Parpol Perkuat Kampanye

19 Mei 2022 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara saat makan siang di Kamar Dagang Australia-Israel saat ia berkampanye di Melbourne, Rabu (18/5/2022). Foto: William WEST / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara saat makan siang di Kamar Dagang Australia-Israel saat ia berkampanye di Melbourne, Rabu (18/5/2022). Foto: William WEST / AFP
ADVERTISEMENT
Dua hari menjelang pemilihan umum, para pemimpin politik Australia pada Kamis (19/5/2022) saling berkampanye menarik hati pemilih yang masih ragu-ragu.
ADVERTISEMENT
Masalah ekonomi dinilai telah menjadi penyebab sulitnya kampanye politik di Negeri Kanguru untuk diterima masyarakat. Penyelenggaraan pemilihan juga dianggap terlalu terburu-buru.
Partai Buruh berideologi kiri-tengah mengusung tema lonjakan inflasi dan pertumbuhan upah yang lambat sebagai materi kampanye andalannya.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara saat makan siang di Kamar Dagang Australia-Israel saat ia berkampanye di Melbourne, Rabu (18/5/2022). Foto: William WEST / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara saat makan siang di Kamar Dagang Australia-Israel saat ia berkampanye di Melbourne, Rabu (18/5/2022). Foto: William WEST / AFP
Sementara itu, partai koalisi Liberal-Nasional yang dipimpin Perdana Menteri Scott Morrisonmendesak pemilih untuk fokus pada angka pengangguran yang kini semakin rendah sejak 1974.
"Orang-orang yang memiliki pekerjaan adalah hal terpenting yang dibutuhkan ekonomi," kata Morrison selama kampanye di Tasmania, tepat sebelum rilis data pengangguran April yang menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,9 persen.
Pemimpin partai Buruh Australia Anthony Albanese. Foto: Saeed KHAN / AFP
"Saya menginginkan upah yang lebih tinggi dengan memastikan bahwa kita mengurangi pengangguran," sambung dia.
Sekitar 67 persen pemilih dalam survei yang dirilis oleh Sydney Morning Herald pada Kamis, mendukung pemberian gaji pokok yang lebih tinggi meskipun Morrison memperingatkan bahwa hal itu dapat membebani usaha kecil dan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Pemimpin oposisi Anthony Albanese mengatakan dia akan mendukung proposal untuk menaikkan upah minimum hingga lebih dari 5 persen.
Dua jajak pendapat yang dirilis pada Rabu (18/5) menunjukkan, koalisi konservatif yang berkuasa telah mempersempit jarak dengan oposisi utama Partai Buruh.
Selain itu, survei tersebut juga menunjukkan kecenderungan Partai koalisi Liberal-Nasional berada dalam jarak yang sangat dekat untuk mempertahankan kekuasaan.
"Kita tidak bisa menerima begitu saja. Itu bisa turun ke segelintir suara di beberapa kursi," kata Albanese dalam sebuah pesan kepada pendukung Partai Buruh mengetahui suara kelompok konservatif makin mendekat.
Menurut jajak pendapat Guardian, hampir 7 persen pemilih masih ragu-ragu.
Penulis: Sekar Ayu