Dua Perempuan Mengaku Jadi Korban Pelecehan Seksual Alumnus UII di Melbourne

11 Mei 2020 13:55 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengakuan demi pengakuan berdatangan dari para perempuan yang diduga korban pelecehan seksual alumnus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta berinisial IM.
ADVERTISEMENT
Kali ini, tuduhan datang dari dua perempuan -- kala itu masih berstatus mahasiswi -- di Melbourne, Australia, tempat IM sekarang menempuh studi.
Kedua perempuan ini menceritakan pengalaman mereka kepada media ABC Australia, Sabtu (9/5). Mereka adalah bagian dari 30 perempuan yang mengadukan dugaan pelecehan seksual IM kepada LBH Yogyakarta.
Saat ini IM tengah menempuh studi di Melbourne berkat beasiswa Australia Awards. Kedua perempuan itu mengatakan peristiwa ini terjadi ketika mereka masih kuliah di Melbourne.
Salah satu perempuan mengaku terkejut pada IM yang awalnya dikenal religius. Dia mengatakan, IM yang kerap mengisi ceramah agama itu mengelus bagian tubuhnya beberapa kali, membuat dia tidak nyaman dan marah.
Melbourne. Foto: Anggi Kusumadewi/kumparan
"Dia duduk sangat dekat, saya bisa merasakan nafasnya," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Peristiwa itu tidak bisa dipercaya ketika itu, karena saya tahu dia dan reputasinya dalam keagamaan," lanjut dia.
Perempuan kedua juga mengaku mengenal reputasi IM yang baik dan tanpa cela. Pada satu waktu di tahun 2018, dia mengaku terkejut bukan main ketika IM mencoba menggenggam tangannya.
"Kamu bukan mahram saya," kata wanita itu, menolak dipegang.
Wanita itu lantas mengingatkan IM soal posisi dan reputasinya. Tapi bukannya mundur, kata dia, IM malah mencoba memeluknya.
IM kemudian meminta maaf kepada wanita tersebut. Namun wanita itu mengatakan, IM mencoba mengulangi perbuatannya tersebut di waktu dan cara yang berbeda.
Dia baru mengadukannya tahun ini karena ketika itu dia takut tak ada yang percaya pada dirinya. "Saat itu saya juga kurang tahu soal itu (pelecehan seksual)," kata dia.
ADVERTISEMENT
Penyelidikan kasus ini masih terus berjalan. Kampus UII mengambil tindakan tegas dengan mencabut gelar mahasiswa berprestasi yang diberikan kepada IM pada 2015.
Melbourne di Victoria, Australia. Foto: Anggi Kusumadewi/kumparan
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) juga mengaku telah mengetahui kasus ini. Mereka tengah melakukan penyelidikan atas tuduhan pelecehan seksual terhadap salah satu penerima beasiswa tersebut.
IM sendiri telah membantah seluruh tuduhan terhadap dirinya baik melalui sosial media maupun dalam wawancara dengan ABC.
"Jika di Melbourne, katakanlah, saya melakukannya, saya tanya kepada Anda: Siapa korbannya? Kedua, jika saya pernah melakukan dan saya bersalah, mengapa mereka tidak segera melaporkannya ke pihak universitas atau ke polisi?" kata IM.
Kedua wanita yang diduga korban IM di Melbourne mengaku telah melaporkan kasus ini ke University of Melbourne melalui Safer Community Program. Pihak kampus membenarkan adanya laporan tersebut dan akan menyelidikinya.
ADVERTISEMENT
"Kedua alumni telah diberikan dukungan yang baik dan kepastian bahwa setiap informasi lanjutan yang mereka berikan ke pihak Universitas akan diselidiki secara menyeluruh," kata pihak kampus.
"Universitas juga telah menghubungi mahasiswa pria (IM) dan menawarkan dukungan dan bantuan," lanjut mereka.
IM juga telah menyangkal semua tuduhan lewat pernyataan di akun Instagramnya.