Dubes Djauhari Bicara Prospek Kerja Sama ASEAN-China di World Peace Forum
PerbesarADVERTISEMENT
Dubes RI untuk China, Djauhari Oratmangun, menghadiri opening day World Peace Forum ke-10 pada Kamis (7/7). World Peace Forum adalah forum tahunan yang diselenggarakan oleh Tsinghua University.
ADVERTISEMENT
Forum ini membahas seputar keamanan internasional dengan melibatkan para politisi berpengaruh dari negara sahabat, kepala organisasi internasional, pakar hubungan internasional, dan eksekutif perusahaan multinasional.
Ini merupakan kali keempat Dubes Djauhari berpartisipasi pada forum bergengsi itu. Eks Sekjen PBB Ban Ki-moon, eks Perdana Menteri Australia Kevin Rudd dan eks Perdana Menteri Prancis Dominique de Villepin menjadi pembicara.
Tahun ini, tema yang diangkat forum itu adalah 'Melestarikan Stabilitas Internasional: Kesamaan, Kekomprehensifan dan Kerja Sama'. Pembahasan tahun ini mencakup topik mulai dari pelestarian perdamaian dunia, ketertiban dan keamanan di Eropa serta PBB.
Dubes Djauhari menjadi pembicara dalam sidang panel bertema 'Kerja Sama RRT-ASEAN: Dorongan Baru dan Tren Baru'.
Ia duduk di meja panel bersama Research Fellow di Institute of International and Strategic Studies Peking University, Profesor Zhai Kun.
KBRI Beijing menuturkan, Dubes Djauhari berbagi pandangan mengenai perkembangan terkait hubungan bilateral Indonesia dengan China, Kepresidenan G20 Indonesia dan prospek kerja sama ASEAN-China di masa depan.
ADVERTISEMENT
Beberapa rekan media dan cendekiawan yang hadir aktif menyampaikan pertanyaan seputar hubungan Indonesia-China, ASEAN dan Presidensi Indonesia di Forum G20 2022.
Dalam dialog bersama Profesor Zhai dan beberapa peserta sidang panel, Dubes Djauhari menyampaikan optimisme bahwa ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dapat berfungsi sebagai katalis dalam menciptakan arsitektur kawasan yang stabil dan damai.