Dubes RI: Kebijakan Jerman Tangani Corona Tak Pakai Bahasa Rumit, Mudah Dipahami

30 Mei 2020 12:01 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengembang aplikasi dari SAP, Emil Voutta sedang mempresentasikan aplikasi pelacakan resmi COVID-19 di Jerman. Foto: REUTERS / Fabrizio Bensch
zoom-in-whitePerbesar
Pengembang aplikasi dari SAP, Emil Voutta sedang mempresentasikan aplikasi pelacakan resmi COVID-19 di Jerman. Foto: REUTERS / Fabrizio Bensch
ADVERTISEMENT
Dubes Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno menjelaskan sejumlah kebijakan penanganan virus corona di negara belahan Eropa itu. Salah satunya penggunaan bahasa yang dipakai pemerintah.
ADVERTISEMENT
Arif mengatakan Pemerintah Jerman menggunakan bahasa yang sederhana agar lebih dipahami dan diterapkan masyarakat.
"Kebijakan jelas, tidak menggunakan bahasa rumit dan mudah dimengerti dan bisa diterapkan langsung oleh masyarakat," kata Arif dalam konferensi pers secara virtual di kanal YouTube BNPB, Sabtu (30/5).
Dengan menggunakan bahasa sederhana, kata Arif, berimplikasi terhadap tingkat kedisiplinan masyarakat yang tinggi. Meskipun, sempat adanya protes terkait kebijakan, mayoritas masyarakat Jerman memilih tetap displin.
"Sehingga timbulkan kesimpulan keempat yang disiplin tinggi. Memang banyak hoaks protes terhadap kebijakan yang tegas tapi mayoritas masyarakat Jerman disiplin tinggi, mereka sabar ini kepentingan bersama," ucap dia.
Dia juga menjelaskan pemerintah Jerman terus berkoordinasi dengan daerah bagian dalam menangani pandemi corona. Selain itu, seluruh kebijakan diumumkan secara jelas kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Sebagai negara federal, di Jerman negara bagian punya kekuatan tinggi. Misal universitas di daerah. Jadi kebijakan yang diambil koordinatif antara pusat dan bagian dan mereka review tiap 2 minggu. Kemudian ada pengumuman pemerintah yang terbuka dan jelas," kata Arif.
Dubes Havas Oegroseno lepas pemulangan terakhir ABK WNI dari Jerman. Foto: Dok. Istimewa
Selain itu, kata dia, Jerman juga memiliki kesiapan infrastruktur kesehatan dalam menghadapi virus corona. Salah satunya, dengan mengembangkan vaksin.
"Kesimpulan lain yang penting adalah kesiapan infrastuktur kesehatan ini jadi pelajaran berharga dan tentu negara Indonesia dan lain bisa lakukan analisis mendalam mengenai investasi infrastruktur kesehatan. Pengembangan vaksin dan di bidang lain yang bantu negara kalau ada pandemi," tandas dia.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona
ADVERTISEMENT