news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dubes Rusia Jelaskan soal Situasi Ukraina ke Gus Yahya

8 Maret 2022 14:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva bertemu dengan ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, Selasa (8/3/2022).  Foto: Twitter/RusEmbJakarta
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva bertemu dengan ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, Selasa (8/3/2022). Foto: Twitter/RusEmbJakarta
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, pada Selasa (8/3) pagi.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan di kantor PBNU di Jakarta Pusat itu, keduanya membahas kerja sama bilateral termasuk prospek kerja sama antara organisasi Islam terbesar di Indonesia itu dengan organisasi-organisasi Islam yang ada di Rusia.
Selain hubungan bilateral, pertemuan tersebut juga membahas situasi terkini yang terjadi di Ukraina. Dalam dua pekan terakhir Rusia menggelar operasi militer di Ukraina.
Seorang pejuang asing dari Inggris bersiap ke tempat keberangkatan sebelum mereka menuju garis depan di timur Ukraina setelah invasi Rusia, di stasiun kereta utama di Lviv, Ukraina (5/3). Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
"Dubes menyampaikan pandangan Rusia terhadap situasi di Ukraina," kata Atase Pers Kedubes Rusia di Indonesia, Denis Tetiushin, kepada kumparan.
Meski demikian, Tetiushin tidak mengungkap dengan detail mengenai pandangan apa yang disampaikan Vorobieva ke Gus Yahya.

Gus Yahya Juga Bertemu Dubes Ukraina

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Foto: PBNU
Sebelumnya, pada Senin (7/3) Gus Yahya telah lebih dulu menerima kunjungan dari Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, di kantor PBNU.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu Gus Yahya menyerukan agar kekerasan yang terjadi di Ukraina bisa segera dihentikan.
"PBNU telah bergabung dengan para pemimpin agama di seluruh dunia untuk bersurat kepada pemimpin Kristen Ortodoks di Rusia yang berisi permohonan agar Presiden Rusia Vladimir Putin segera menghentikan perang," ungkap Gus Yahya.
Dubes Hamianin dalam kesempatan yang sama juga mengatakan bahwa apa yang terjadi di Ukraina saat ini merupakan bagian dari bencana kemanusiaan yang sama sekali tidak dapat dibenarkan.
"Tidak ada yang bisa membenarkan perang, tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan warga sipil, tidak ada yang membenarkan kejahatan terhadap kemanusiaan," ucap Hamianin yang hadir dengan mengenakan peci hitam.
Hamianin meminta kepada komunitas dunia agar bersatu demi menghentikan invasi Rusia ke Ukraina.
ADVERTISEMENT
Penulis: Sekar Ayu