Duga Ada Penipuan, Pemkab Purworejo Hentikan Kegiatan Keraton Sejagat

Suasana Keraton Agung Sejagad di Purworejo, Jawa Tengah. Foto: Dok. Hiya Fadhilatul Ulya

Pemerintah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, berencana akan menghentikan kegiatan di Keraton Agung Sejagat (KAS) di Desa Pogung Jurutengah, Bayan. Kabag Humas dan Protokol Pemkab Purworejo Rita Purnama mengatakan penghentian kegiatan itu karena kegiatan KAS dianggap meresahkan warga.

"Pemkab Purworejo sudah melaksanakan rapat terbatas yang dihadiri jajaran Forkopimda dan segera akan mengambil langkah, mulai besok pagi untuk menghentikan kegiatan di KAS," kata Rita di Purworejo, seperti dilansir Antara, Selasa (14/1).

Rita menuturkan berdasarkan laporan Kepala Desa Pogung Jurutengah melalui Camat Bayan, kegiatan di KAS meresahkan warga sekitarnya. Dia juga melihat indikasi adanya penipuan dalam kegiatan KAS itu.

"Banyak yang tidak sesuai dengan sejarah yang ada, karena dalam rapat terbatas tadi juga mengundang sejarawan di Purworejo," kata Rita.

Dia menuturkan, selain itu bangunan di KAS tidak berizin dan nanti akan dipasang garis polisi karena memang tidak ada izin mendirikan bangunan.

Menurut Rita pihak KAS menyampaikan dalam melakukan kegiatan tidak perlu izin karena sudah mendapat izin dari berbagai negara atau secara internasional.

"Namun yang jelas hal ini menyalahi aturan yang ada di Pemkab Purworejo," katanya.

"Pada saat itu sudah mengajukan izin ke Polres tetapi sepertinya tidak diizinkan. Ngantongi izinnya dari dunia atau PBB dan itu yang membawa Sinuwunnya (pimpinannya) dan belum ditunjukkan sampai saat ini," lanjut Rita. Apa yang diungkapkan Rita bertentangan dengan yang dikatakan Bupati Purworejo Agus Bastian. Agus mengucapkan terima kasih kepada inisiator Keraton Agung Sejagat karena telah mempopulerkan daerahnya. Insiator Keraton Agung Sejagat yang dimaksud adalah Totok Santosa Hadiningrat, atau yang disebut sebagai Sinuhun, mengaku sebagai Rangkai Mataram Agung.