Dugaan Skandal Seks di Balik Gelombang Kedua Pandemi Corona di Melbourne

9 Juli 2020 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah apartemen yang dilockdown akibat virus corona kembali merebak di Melbourne, Australia, 8 Juli 2020. Foto: Sandra Sanders/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah apartemen yang dilockdown akibat virus corona kembali merebak di Melbourne, Australia, 8 Juli 2020. Foto: Sandra Sanders/REUTERS
ADVERTISEMENT
Australia berhadapan dengan gelombang dua virus corona. Kota kedua terbesar di Australia, Melbourne, menjadi episenter pada pandemi terbaru ini.
ADVERTISEMENT
Diduga kuat munculnya kasus-kasus baru ini terkait dengan pelanggaran protokol kesehatan, termasuk laporan beberapa kontraktor swasta berhubungan seks dengan turis yang sedang dikarantina di hotel di Negara Bagian Victoria tersebut.
Laporan sejumlah media menyebut, tamu-tamu hotel karantina yang terinfeksi virus corona, jumlahnya mencapai ratusan.
Warga terlihat di jendela apartemen di Melbourne, Australia, 8 Juli 2020. Foto: Sandra Sanders/REUTERS
Seperti diketahui para pelancong atau warga yang baru tiba dair luar negeri diwajibkan untuk menjalani karantina mandiri selama 14 hari di berbagai tempat yang sudah ditentukan.

Klaster Baru Melbourne Membuat Menteri Naik Pitam

Terkait dugaan adanya pelanggaran protokol kesehatan yang menyebabkan munculnya klaster baru, aparat di Victoria telah memulai penyelidikan.
Menteri Utama Victoria Daniel Andrews menyebut, dirinya menerima beberapa laporan mengenai dugaan pelanggaran protokol.
Melbourne, Australia. Foto: Australia.com
Dugaan pelanggaran termasuk kegagalan sistematis untuk menyediakan pelatihan dan peralatan sesuai kepada petugas keamanan. Pihak yang dikarantina juga diduga diizinkan berpindah-pindah kamar.
ADVERTISEMENT
"Sangat jelas yang sudah terjadi tak bisa diterima dan kami harus tahu yang benar-benar terjadi," ucap Andrews.
Sementara Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengaku naik pitam atas dugaan pelanggaran dan skandal seks di tempat karantina.
Melbourne Museum, Australia Foto: Shutter Stock
"Bila itu benar, ini sama sekali tak bisa di terima," ucap Hunt.
Sampai saat ini, kasus virus corona di Australia mencapai 8.899. Sebanyak 106 orang meninggal dunia.
Setelah selama hampir dua bulan penambahan kasus konsisten di angka dua digit, namun pada awal Juli terjadi lonjakan kasus.
Penambahan kasus bahkan sempat menyentuh lebih dari 200 orang. Mayoritas kasus berada di Victoria, khususnya Melbourne.
Untuk mencegah penyebaran kasus baru, otoritas setempat memutuskan untuk memberlakukan lockdown selama enam pekan.
ADVERTISEMENT