Dukcapil DKI Data Pendatang Baru Ibu Kota 14-25 Juni

9 Juni 2019 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang menunggu kedatangan bus dengan berbagai barang bawaan saat arus balik lebaran. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang menunggu kedatangan bus dengan berbagai barang bawaan saat arus balik lebaran. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan tidak ada operasi yustisi bagi pendatang baru di ibu kota setelah lebaran. Namun, Pemprov DKI Jakarta akan menggantinya dengan operasi bina kependudukan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Dhany Sukma, menjelaskan pihaknya akan jemput bola dalam mendata para pendatang baru.
“Nanti akan kita datangi ke lokasinya, biasalah kita ketuk satu-satu. Kemudian kita buka layanan di lokasi tersebut setelah nanti teridentifikasi. Yang tidak memiliki dokumen di DKI, dia punya identitasnya di daerah baru, nanti diberikan layanan surat keterangan penduduk non-permanen gitu. Jadi pendekatannya layanan,” kata Dhany saat dihubungi, Minggu, (9/6).
Dhany mengatakan pendataan tersebut bukan hanya soal identitas saja, tetapi juga mengenai tujuan termasuk pekerjaan apa yang dijalani selama di Jakarta. Ia menuturkan pihaknya baru bisa memeriksa data pendatang baru setelah arus balik selesai.
“Nanti dari situ bisa kita lihat asalnya dari mana? Tinggalnya di mana? tujuan ke sini dalam rangka apa? Nanti teridentifikasi dari sana. Makanya pendekatan kita itu pelayanan. Nah setelah data terkumpul, data teridentifikasi baru nanti kalau ada langkah-langkah intervensi kebijakan yang sifatnya lintas sektor baru dilakukan,” ujar Dhany.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Dhany mengungkapkan pihaknya baru mulai mendata pendatang baru pada tanggal 14 sampai 25 Juni dengan memantau arus balik di posko terpadu di Kemenhub. Sehingga, ia belum bisa membeberkan berapa saat ini pendatang baru yang sudah masuk ke Jakarta.
Suasana di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
“Jadi gini 14 sampai 25 Juni itu pendataan dilakukan oleh Dukcapil kelurahan bekerja sama dengan RT dan RW. Nanti RT dan RW mendata para pendatang baru kemudian dilaporkan hasilnya,” terang Dhany.
“Setelah dilaporkan hasilnya kemudian kita identifikasi mana kira-kira spot-spot warga pendatang baru. Setelah kita identifikasi yang kantong-kantong besar itu baru kita lakukan pelayanan dan pembinaan kependudukan di lokasi-lokasi yang memang berdasarkan data yang ada itu banyak pendatangnya,” tambahnya.
Sebelumnya mengenai jumlah pendatang setelah lebaran, Dhany menjelaskan masyarakat yang mengadu nasib ke Jakarta jumlahnya naik turun selama 5 tahun terakhir. Sehingga, ia belum bisa memperkirakan warga yang datang di Jakarta tahun 2019.
ADVERTISEMENT
“Fluktuatif jadi yang misal 2014 68.537, 2015 naik 70.504, 2016 turun lagi 68.763, 2017 naik lagi 70.752, 2018 turun 69.479. Jadi kan fluktuatif,” tutur Dhany.