Dukung Percepatan Akses Vaksin Corona Sinopharm, BPOM Teken MoU dengan UEA

1 September 2020 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan kerja Kepala BPOM Penny Lukito di UEA terkait kerja sama vaksin Sinopharm pada 26 Agustus 2020. Foto: KBRI Abu Dhabi
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan kerja Kepala BPOM Penny Lukito di UEA terkait kerja sama vaksin Sinopharm pada 26 Agustus 2020. Foto: KBRI Abu Dhabi
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyepakati kerja sama MoU dengan Uni Emirat Arab untuk mempercepat pengembangan vaksin corona asal China, Sinopharm. Kepala BPOM, Penny Lukito, telah bertolak ke UEA untuk memantau uji klinis Fase III Vaksin Sinopharm.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, terdapat 2 jalur pengembangan vaksin, yaitu vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Kemristek dan Eijkman, dan Kerja Sama Internasional dengan China, yaitu Sinovac (Bio Farma) Genexine (PT. Kalbe Farma), dan Sinopharm (Kimia Farma).
Kunjungan kerja Kepala BPOM Penny Lukito di UEA terkait kerja sama vaksin Sinopharm pada 26 Agustus 2020. Foto: KBRI Abu Dhabi
"Berdasarkan pertemuan kami dengan badan regulator obat Uni Emirat Arab, juga akan kita kembangkan 1 MOU bersama, dan saya kira itu sudah siap. Kami, kedua belah pihak, sudah sepakat akan kita kembangkan satu kerja sama antara Badan POM dengan Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab yang akan memastikan kecepatan akses vaksin ini melalui proses regulasi yang lebih terarah dan memenuhi standart internasional," ujar Penny dalam konferensi pers, Senin (1/9).
Uji klinik ditargetkan diikuti oleh 22.000 peserta dari 119 kebangsaan dengan melibatkan lebih dari 100 dokter dan tenaga farmasi, 1.000 perawat dan petugas laboratorium yang dilakukan di pusat uji klinik. UEA berkomitmen menyediakan 10 juta vaksin kerja sama G42 dengan Sinopharm dan Kimia Farma pada akhir 2020.
ADVERTISEMENT
Penny menuturkan, dalam MoU tersebut, BPOM akan mengawal proses regulasi di bidang obat dan vaksin bersama industri Farmasi kedua negara. Penny berharap kunjungan BPOM dapat mendorong kerja sama investasi industri farmasi baik di Indonesia maupun di UEA.
Kick off uji klinis tahap 3 vaksin Sinopharm di UAE pada 16 Juli 2020. Foto: Twitter/@admediaoffice
Kick off uji klinis tahap 3 vaksin Sinopharm di UAE pada 16 Juli 2020. Foto: Twitter/@admediaoffice
"Selain itu, Industri Farmasi Indonesia dapat memanfaatkan potensi UEA, sebagai The International Humanitarian City (IHC) suatu hub untuk humanitarian emergency preparedness and response, yang berkedudukan di Dubai. Sejumlah organisasi internasional di bawah PBB yang bergerak di isu-isu kemanusiaan berada di Dubai, melakukan riset dan procurement obat dan vaksin yang akan digunakan sebagai bantuan untuk negara-negara yang membutuhkan," kata Penny.
"Kapasitas produksi dan kemampuan Bio Farma yang sudah mengekspor vaksin ke 150 negara termasuk negara-negara OKI serta penunjukan Indonesia sebagai centre of excellent vaksin dan bioteknologi, memberikan peluang yang besar terhadap potensi tersebut," sambungnya.
Kunjungan kerja Kepala BPOM Penny Lukito di UEA terkait kerja sama vaksin Sinopharm pada 26 Agustus 2020. Foto: KBRI Abu Dhabi
Kick off uji klinis tahap 3 vaksin Sinopharm di UAE pada 16 Juli 2020. Foto: Twitter/@admediaoffice
Setelah uji klinis selesai, BPOM akan melakukan joint assesment serta sharing data terkait assesment report vaksin Sinopharm pada September atau Oktober 2020. Hal tersebut dapat mempercepat proses evaluasi terhadap data khasiat, keamanan, dan mutu vaksin dari Sinopharm
ADVERTISEMENT
"Sehingga akses untuk masyarakat Indonesia akan semakin dipercepat dan dalam kesimpulan ini juga kita akan mendorong investasi industri farmasi, baik Uni Emirat Arab maupun di Indonesia bersama-sama sebagai suatu kerja sama bilateral," ucap Penny.
"Badan POM mengharapkan kunjungan kerja ke Abu Dhabi dan Dubai ini terus mendorong percepatan pemenuhan kebutuhan vaksin COVID-19 di Indonesia sebagai alternatif lain yang sudah pasti kita dapatkan juga dari vaksin Sinopharm demikian," tutupnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***