Dulu Menolak, Ulama Forum Pondok Pesantren Kota Serang Kini Dukung Rapid Test

22 Juni 2020 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan mengambil sampel darah seorang pengendara untuk test virus corona, di Bogor, Selasa (7/4). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan mengambil sampel darah seorang pengendara untuk test virus corona, di Bogor, Selasa (7/4). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kota Serang kini menyatakan mendukung pelaksanaan rapid test yang diselenggarakan pemerintah. Mereka sebelumnya sempat menyatakan menolak upaya pemetaan wabah COVID-19 tersebut.
ADVERTISEMENT
Presidium FSPP Kota Serang, Hasanudin, menjelaskan, penolakan yang dilakukan beberapa waktu lalu merupakan aksi spontan. Aksi penolakan itu terjadi karena mendapat aduan dari beberapa ulama yang sempat didatangi beberapa tenaga kesehatan akan melakukan rapid test.
"Sebelum kami mengadakan silaturahmi, karena ada teman kami yang bercerita, pada bulan Ramadhan datang tim utusan melakukan rapid test. Konon katanya, ketika teman kami konsolidasi dengan pemerintah setempat terutama Dinas Kesehatan, justru tidak, tidak tahu alasannya," ucap Hasan, Senin (22/6).
Atas dasar kabar itu, kata Hasan, pihaknya mengeluarkan sikap menolak rapid test COVID-19. Namun menurutnya, bukan rapid test yang dilakukan pemerintah, tapi pihak yang ingin memanfaatkan situasi.
Ilustrasi Rapid Test Corona Foto: Indra Fauzi/kumparan
"Saat para kiai pimpinan ponpes berkumpul. Dikhawatirkan ada pihak yang tidak bertanggung jawab. Maka kita lebih baik menyatakan sikap duluan menolak rapid test. Dan bahasa kami tidak menolak rapid test yang dilakukan pemerintah, tapi menolak yang dilakukan oleh pihak yang tidak jelas," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, FSPP Kota Serang pun meminta maaf atas persoalan yang terjadi. Mereka dengan tegas akan mendukung program yang dijalankan pemerintah.
Sementara itu, Wali Kota Serang, Syafrudin mengaku sempat kaget ketika ada penolakan rapid test yang dilakukan FSPP Kota Serang. Meski begitu, ia memaklumi dikarenakan hanya ada masalah komunikasi.
"Saya kaget pertama mendengar sikap para kiai menolak rapid test. Tapi kita maklumi sikap itu alasannya apa, dan ternyata hanya miskomunikasi saja," ungkap Syafrudin.
Ia pun meminta masyarakat Kota Serang tidak menolak rapid test. Sebab, itu merupakan langkah dari pemerintah dalam pencegahan penyebaran wabah COVID-19 agar tidak lebih luas.
"Rapid test ini adalah salah satu pencegahan dengan tujuan menghindari atau mengetahui reaktif COVID-19 atau tidak, cuma itu aja," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.