Duterte Halangi Upaya Senat Untuk Selidiki Penggunaan Vaksin Bagi Paspampres

5 Januari 2021 2:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, meminta kepada kepala militernya pada Senin (4/1) untuk mengabaikan panggilan yang disampaikan pihak legislatif. Hal itu dilakukan Duterte untuk menggagalkan upaya Senat dalam menyelidiki penyuntikan vaksin corona yang dilakukan anggota Presidential Security Group (PSG) atau Paspampres Filipina.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, pihak senat Filipina berencana untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut atas rencana vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah minggu depan. Tak hanya itu, beberapa senator pun juga akan memintai keterangan kepala paspampres terkait upaya vaksinasi yang menurut mereka ilegal.
"Jangan mematuhi panggilan, Saya memerintahkan Anda untuk tetap tinggal di barak," ujar Duterte kepada kepala PSG Brigadir Jenderal Jesus Durante seperti dikutip dari Reuters, Selasa (5/1).
Seorang pekerja medis memberikan dosis vaksin corona di pusat vaksinasi sementara, Beijing, China, Minggu (3/1). Foto: cnsphoto/via REUTERS
Sebelumnya, Durante pekan lalu mengatakan bahwa beberapa anggotanya telah menyuntikkan vaksin. Durante menuturkan penggunaan vaksin dilakukan dengan itikad baik karena mereka menganggap persetujuan jelas akan membutuhkan, terlebih penyuntikan tersebut hanya diberi tahu kepada Duterte setelah penyuntikan selesai dilakukan. Durante tidak menyebutkan nama vaksin yang digunakan atau bagaimana cara mendapatkannya.
ADVERTISEMENT
Duterte yang mengetahui kabar tersebut justru memuji keberanian pengawalnya. Ia bahkan menyatakan siap membela para pengawalnya.
"Saya siap untuk membela tentara saya. Saya tidak akan mengizinkan mereka (senat), untuk semua niat baik mereka, untuk disiksa dalam sidang," kata Duterte.
Aktivitas warga Filipina saat pelonggaran lockdown. Foto: AP Photo/Aaron Favila
Juru bicara Kepresidenan, Harry Roque bahkan menyampaikan bahwa hal yang dilakukan tersebut jelas tidak melanggar hukum.
"Presiden memberi hormat kepada PSG atas apa yang mereka lakukan. Mereka mempertaruhkan nyawa untuk melindungi presiden kita," kata Roque dalam jumpa pers.
Sementara itu Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, sebelumnya menyatakan langkah PSG "dibenarkan". Meski Lorenzana menyatakan vaksin tersebut masuk ke Filipina tanpa sepengetahuannya atau dalam artian diselundupkan.
Sedangkan BPOM Filipina menegaskan setiap impor, distribusi, dan penjualan vaksin COVID-19 yang beredar saat ini ilegal dan memperingatkan potensi bahaya dari penggunaan vaksin yang belum disetujui.
ADVERTISEMENT
BPOM Filipina tengah bekerja sama dengan Bea Cukai untuk mengusut bagaimana vaksin corona bisa masuk.