Duterte Marah Barat Minta Uang Muka, Filipina Pilih Vaksin China dan Rusia

15 September 2020 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan memprioritaskan pembelian vaksin virus corona dari China dan Rusia.
ADVERTISEMENT
Duterte menyebut, keputusan itu diambil karena negara Barat meminta uang muka untuk pembelian vaksin.
Saat ini, Duterte sangat berharap pada vaksin demi memulihkan negaranya dari pandemi virus corona. Dengan jumlah kasus mencapai 266 ribu lebih, Filipina merupakan negara dengan jumlah kasus corona terbanyak di Asia Tenggara.
Petugas polisi yang mengenakan alat pelindung diri memeriksa dokumen pengendara sepeda motor di pos pemeriksaan karantina, di Kota Marikina, Metro Manila, Filipina, (5/8). Foto: Eloisa Lopez/REUTERS
"Kami akan memberikan preferensi terhadap Rusia dan China dengan syarat vaksin mereka harus lebih baik dari vaksin lain di pasaran," kata Duterte seperti dikutip dari AsiaOne.
Saat ini, Filipina sudan menjalin pembicaraan pembelian vaksin dengan Rusia, China, dan beberapa perusahaan Amerika Serikat. Dia turut berencana segera membuka pembicaraan dengan perusahaan Australia.
Duterte mengatakan, dari pembicaraan yang sudah dijalin vaksin China punya keunggulan. Sebab, China tidak meminta uang panjar.
ADVERTISEMENT
"Satu hal baik dari China kalian tak perlu mengemis dan memohon," kata Duterte.
"Satu hal salah dari negara Barat, itu semua cuma terkait untung, untung, untung," sambung dia.
Duterte tidak membeberkan perusahaan vaksin mana yang meminta uang muka. Dia hanya memastikan perwakilan perusahaan sudah diminta keluar dari Manila, jika tidak segera maka akan diusir.