Duterte: Presiden Bukan Pekerjaan untuk Perempuan

15 Januari 2021 4:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Foto: Ted ALJIBE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Foto: Ted ALJIBE / AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan mengakhiri masa kepemimpinannya sebagai orang nomor satu di Filipina pada 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Jelang Pemilu Filipina 2022, mulai muncul berbagai nama terkait siapa yang akan menggantikan posisi Duterte selanjutnya.
Salah satu nama digadang-gadang yakni Sara Duterte-Carpio yang merupakan anak perempuan dari Duterte. Sara saat ini menjabat sebagai Wali Kota Davao City. Sara juga berada dalam posisi atas di jajak pendapat berbagai survei.
Menanggapi itu, Duterte memastikan dirinya tidak akan mencalonkan anaknya untuk maju di Pemilu 2022.
Putriku tidak lari. Saya telah mengatakan kepada Inday (sapaan untuk Sara) untuk tidak mencalonkan diri karena saya kasihan. (Dia) mengetahui apa yang saya alami,” kata Duterte dikutip dari Reuters, Jumat (15/1).
Presiden Filipina Rodrigo Duterte Foto: AFP/Ted Aljibe
Pria berusia 75 tahun itu menambahkan, jabatan presiden bukanlah untuk seorang perempuan. Menurutnya, ada perbedaan emosional antara perempuan dan pria.
ADVERTISEMENT
“Ini bukan untuk wanita. Anda tahu, keadaan emosional seorang wanita dan pria sama sekali berbeda. Anda akan menjadi bodoh di sini. Jadi, itulah kisah sedihnya," ucap dia.
Filipina sendiri sebelumnya memiliki dua presiden perempuan. Mereka adalah Gloria Macapagal Arroyo yang menjabat dari 2001 hingga 2010 dan Corazon Aquino yang menjabat dari 1986 hingga 1992.
Duterte sendiri memang terkenal karena komentarnya yang sering dianggap menyinggung, seksis dan keras.
Meski begitu, pegawai di kantor kepresidenan Filipina menangkap itu sebagai lelucon yang tidak berbahaya. Selain itu, Duterte juga populer di kalangan pemilih perempuan.