news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Duterte Ultimatum Pengedar Narkoba di Filipina: Aku Akan Membunuhmu

22 Oktober 2021 3:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Filipina Rodrigo Duterte Foto: Romeo Ranoco/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Filipina Rodrigo Duterte Foto: Romeo Ranoco/Reuters
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali berbicara mengenai perang terhadap para pengedar narkoba.
ADVERTISEMENT
Ia kembali menegaskan, dirinya bertanggung jawab penuh atas perang berdarah terhadap narkoba yang telah menewaskan ribuan orang.
Duterte juga menekankan, dirinya tidak akan pernah diadili oleh pengadilan internasional.
"Jika ada orang yang akan dipenjara, itu adalah saya," kata Duterte dalam pidatonya dikutip dari Reuters, Jumat (22/10).
"Saya bertanggung jawab penuh," tambahnya.
Duterte kembali berbicara soal perang terhadap narkoba karena sehari sebelumnya Kementerian Kehakiman Filipina berencana menyelidiki adanya ribuan kasus pembunuhan dalam pemberantasan narkoba.
Filipina juga mendapat tekanan dari PBB terkait adanya dugaan pembunuhan sistematis terhadap tersangka narkoba. Bahkan, Pengadilan Kriminal Internasional baru-baru ini mengumumkan akan menyelidiki masalah ini.
Para 'penikmat' shabu. Foto: Erik De Castro/Reuters
Selama lima tahun memimpin Filipina, Duterte telah menghabisi lebih dari 6.000 orang terkait kasus narkoba. Ribuan pengguna dan pengedar narkoba itu ditembak mati oleh orang-orang bersenjata misterius.
ADVERTISEMENT
Masa kepemimpinan Duterte akan berakhir tahun depan. Ia mengatakan, dirinya hanya akan menghadapi Pengadilan Filipina jika harus dimintai pertanggung jawaban dalam masalah ini.
"Saya akan mengulangi apa yang telah saya katakan sebelumnya: jika Anda menghancurkan negara saya dan Anda menghancurkan orang-orang muda dengan memberi mereka obat-obatan, Anda menghancurkan masa depan," kata Duterte.
"Jika kamu menghancurkan negara, aku akan membunuhmu," tutur dia.
Sebelumnya, dalam pidato di sidang umum ke-76 PBB di New York, Amerika Serikat pada Selasa (21/9), Rodrigo Duterte, berbicara mengenai penindakan terhadap para pengedar narkoba.
Ia menyebut lebih dari 6.100 pengedar narkoba sudah tewas sejak ia menjabat pada Juni 2016.
"Lebih dari 6.100 tersangka pengedar dan pengguna narkoba telah terbunuh," kata Duterte.
ADVERTISEMENT
Duterte menolak campur tangan internasional terkait masalah penegakan hukum terhadap pengedar dan pengguna narkoba di Filipina. Ia menekankan, masalah ini menjadi kewenangan penuh pemerintahannya.