Edhy Prabowo Akui Pinjam Kartu Kredit saat Belanja Barang Mewah di AS

22 Februari 2021 23:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berjalan menuju ruangan untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin (28/12). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berjalan menuju ruangan untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin (28/12). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo mengakui meminjam kartu kredit dari Plt Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian KP M Zaini Hanafi. Peminjaman kartu kredit itu untuk ia pergunakan bersama istrinya belanja sejumlah barang mewah saat di Hawaii, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Ya saya waktu itu ada dua, saat di sana, ATM kan enggak bisa dipakai, jadi saya pinjam dong. Itu pun enggak memaksa, dia sendiri waktu saya pinjam kan ATM-nya, enggak ada, enggak bisa, besok baru bisa (dipakai). Oke saya pinjam, terus kenapa?" kata Edhy di Gedung KPK, Senin (22/2).
Ketika dikonfirmasi apakah belum membayar uang pinjaman itu, ia membenarkan. Edhy mengaku masih punya utang kepada Zaini atas peminjaman kartu kredit miliknya, dan ia akan membayar utang tersebut.
"Kan belum ditagih, dan tetap akan saya bayar. Saya di sini gimana mau bayar, keluar aja enggak bisa, telepon enggak bisa, gimana? saya denger berita aja dari Anda (wartawan)," ucap Edhy.
Koleksi sepeda Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Foto: Dok: Facebook Edhy Prabowo.
Peminjaman kartu kredit oleh Edhy ini terungkap dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Dalam sidang yang digelar Rabu (17/2), hadir sebagai saksi yakni Zaini. Ia mengaku, kartu kreditnya sempat dipinjam Edhy.
ADVERTISEMENT
"Keesokan paginya Bu Iis (Istri Edhy) dan Pak Edhy pinjam kartu kredit untuk membeli tas Hermes seingat saya harganya 2.600 dolar AS, parfum Hermes 300 dolar AS, syal dan bros Hermes harganya seingat saya 2.200 dolar AS, kemudian sepatu Chanel 9.100 dolar AS," kata Zaini dikutip dari Antara.
Zaini melakukan perjalanan dinas ke Amerika Serikat pada 17-24 November 2020 bersama dengan Edhy, Iis Rosita, dan rombongan Kementerian KP lainnya. Edhy dan sejumlah pihak yang ikut rombongan ditangkap KPK saat baru tiba di Bandara Soekarno Hatta.
Diketahui, dalam persidangan penyuap Edhy, Direktur PT Dua Putra Perkasa Suharjito, terungkap sejumlah barang mewah yang dibeli Edhy bersama istri di Amerika Serikat.
Gaya Iis Rosita Dewi, Istri Menteri KKP Edhy Prabowo Foto: Dok. Istimewa
Berikut daftarnya:
ADVERTISEMENT
- 1 buah jam tangan pria merk Rolex tipe oyster perpetual warna silver;
- 1 buah jam tangan wanita merk Rolex tipe oyster perpetual datejust warna rosegold;
- 1 buah jam tangan wanita merk Rolex tipe oyster perpetual datejust warna rosegold dan silver;
- 1 buah dompet merek Tumi warna hitam;
- 1 buah tas koper merek Tumi warna hitam;
- 1 buah tas kerja/bisnis merek Tumi;
- 2 buah pulpen Mount Blanc berserta 2 isi ulang pulpen;
- 1 buah tas koper merek Louis Vuitton warna gelap bermotif LV jenisnya soft trunk;
- 1 buah tas merek Bottega Veneta Made In Italy;
- 1 buah tas merek 1 (satu) buah merek Louis Vuitton warna gelap bermotif LV jenisnya soft trunk;
ADVERTISEMENT
- 1 pasang sepatu pria merek Louis Vuitton warna hitam;
- 1 buah tas merek Hermes Paris Made In France yang berwarna coklat krem;
- 1 buah tas koper merek Tumi warna hitam;
- Beberapa buah baju, celana, tas, jaket dan jas hujan merk Old Navy dengan rincian sebagai berikut:
a. 3 buah baju anak-anak merek Old Navy
b. 19 celana merek Old Navy
c. 1 tas anak berwarna biru dongker merek Old Navy
d. 5 buah jaket hoodie merek Old Navy
e. 12 jas hujan berwarna hijau army merek Old Navy
- 1 buah baju merk Brooks Brothers berwarna biru;
- 1 buah celana merk Brooks Brothers slim fit berwarna biru dongker;
ADVERTISEMENT
- 6 buah parfum merek Blue de Chanel Paris warna biru navy ukuran 100 ml.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (15/1). Foto: Aprilio Akbar/ANTARA FOTO
Kasus Izin Ekspor Benih Lobster
Edhy bersama kedua stafsusnya, Andreau dan Safri, sudah dijerat sebagai tersangka penerima suap. Turut menjadi tersangka bersama mereka ialah Pengurus PT Aero Citra Kargo, Siswadi; Staf istri Edhy Prabowo, Ainul Faqih; dan asisten pribadi Edhy Prabowo, Amiril Mukminin.
Edhy dkk diduga bersama-sama menerima suap yang nilainya miliaran rupiah. Uang yang terkumpul di rekening PT ACK yang diduga digunakan sebagai penampung suap mencapai Rp 9,8 miliar.
Uang yang terkumpul diduga digunakan untuk kepentingan Edhy, salah satunya untuk keperluan belanja barang mewah saat berada di Hawaii, Amerika Serikat.
Edhy diduga menerima uang Rp 3,4 miliar melalui kartu ATM yang dipegang staf istrinya. Selain itu, ia juga diduga pernah menerima USD 100 ribu yang diduga terkait suap.
ADVERTISEMENT
Terkait tersangka pemberi suap, KPK baru menjerat satu orang, yakni Suharjito. Ia kini sudah jadi terdakwa sebab tengah menjalani sidang. Ia didakwa menyuap Edhy Rp 2,1 miliar.