news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Edy Rahmayadi Awasi Hewan Ternak yang Masuk di Perbatasan Aceh-Sumut, Cegah PMK

13 Mei 2022 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution saat ditanya wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (8/3/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution saat ditanya wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (8/3/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyiapkan sejumlah langkah menghadapi penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di daerahnya.
ADVERTISEMENT
Di antaranya memperketat pengawasan ternak yang masuk dari perbatasan Aceh-Sumut. Sebab di Aceh sejumlah sapi sudah terjangkit wabah PMK
Kata Edy, wilayah yang berbatasan dengan Aceh yakni Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat.
“Kita menyikapi informasi tentang penyakit mulut dan kuku untuk ternak, kerbau sapi domba, kambing dan babi. Saat ini sudah ada 3000 sapi kambing dan kerbau di perbatasan Aceh Tamiang,” ujar Edy kepada wartawan di Medan, Jumat (13/5).
Edy juga telah meminta kepala daerah untuk mengawasi sejumlah hewan ternak di wilayahnya. Namun Edy belum merinci berapa jumlah hewan yang diduga terpapar PMK. Pendataan masih dilakukan.
“Kondisi yang pertama kita mencari dan memastikan ternak kita dalam kondisi apa ? Deteksi dini,” ujar Edy.
com-Ilustrasi sapi sebagai hewan kurban. Foto: Shutterstock
Pihaknya juga tengah menyiapkan brosur yang untuk mensosialisasikan tentang gejala PMK kepada hewan peternak.
ADVERTISEMENT
“Sehingga rakyat biar tahu ini, dia kukunya kayak gini. Gusinya seperti ini, ada tanda gigi hitam seperti ini. Ini kita sebarkan masyarakat, jadi dia bisa mengobati sendiri dan tidak menular ke binatang lain. Yang pastinya tidak menular ke manusia,”ujarnya
Edy juga mengimbau para pedagang tidak membeli sapi dari luar Sumut.
“Kita punya 17 ribu ekor (sapi ) yang siap dipotong. Dalam kondisi ini, kita sampaikan para pedagang untuk tidak melakukan perdagangan keluar masuk,” ujarnya.
Kata Edy, pihaknya juga melakukan isolasi terhadap sapi, lembu dan kambing. Apabila ditemukan tanda-tanda PMK, binatang tersebut akan dikandangkan.
“Tidak boleh dilepas, dijual apa pun bentuknya. Bersamaan dengan itu juga, binatang tersebut, apabila tidak layak dipotong atau dikonsumsi, di dimusnahkan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Edy juga mengimbau kepada masyarakat tidak panik dengan wabah PMK ini. Sejauh di Sumut belum ditemukan hewan mati karena PMK.
“Bahwa ini belum ada yang mati kok di Sumut, tapi kita tidak boleh anggap enteng ini antisipasi. Rata-rata (yang terkena PMK) dia sembuh dengan vitamin dengan obat kampung kita,” ujarnya.