Edy Rahmayadi dan Bobby Satu Suara soal Kondisi Corona di Sumut yang Melonjak

14 Juli 2021 14:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan Brastagi Supermarket, Medan, saat mengikuti rapid test virus corona, Selasa (19/5). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan Brastagi Supermarket, Medan, saat mengikuti rapid test virus corona, Selasa (19/5). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kasus corona di Sumut melonjak drastis pada Selasa (13/7), dengan penambahan sebanyak 811 orang yang terinfeksi. Salah satu wilayah yang paling banyak terinfeksi yakni Kota Medan, jumlahnya mencapai 404 orang.
ADVERTISEMENT
Atas kondisi ini, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengeklaim lonjakan terjadi karena proses pelaksanaan swab berjalan maksimal, dengan total 4.600 orang yang di swab massal per hari.
"Swab kita maksimalkan untuk melakukan tracing. Jadi (yang terpapar) itu akan semakin besar. WHO memberikan masukan khususnya Sumut wajib 2.500 orang di swab per hari, nah ini kemarin saya meminta kepada yang melakukan swab itu sampai 4.600 orang, jadi meningkatlah yang terpapar," ujar Edy kepada wartawan, Rabu (15/7).
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat diwawancara wartawan di Rumah Dinas Gubernur. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Menurut Edy, proses swab akan terus ditingkatkan di sejumlah wilayah termasuk daerah yang jumlah kasus infeksinya kecil.
"Jadi suatu daerah kecil yang terpapar, belum tentu tidak terpapar," ujarnya.
Dia juga menjelaskan dengan banyaknya orang yang di-swab akan membantu menekan angka penyebaran corona di Sumut. Hal ini, kata Edy, juga didorong dengan penyediaan fasilitas isolasi yang maksimal.
ADVERTISEMENT
"Bila jadi 'bengkak' (yang terpapar) dia tidak apa-apa bengkak begitu besar, sehinga kita dengan pasti (mengobatinya), baik isolasi mandiri yang sifatnya ringan atau tak bergejala atau yang sedang, yang berat kita lakukan isolasi di rumah sakit," ujar Edy.
Wali Kota Medan Bobby Nasution berbincang dengan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di suasana Lebaran 2021. Foto: IG @edy_rahmayadi
Sejalan dengan Edy, Wali Kota Medan Bobby Nasution juga mengaku peningkatan kasus corona di wilayahnya karena swab yang dilakukan maksimal.
"Kasus bertambah sejalan dengan jumlah test yang kita lakukan. Peningkatan dalam seminggu terakhir sudah 2.000-an dites," ujar Bobby dihubungi terpisah.
Bobby juga mengatakan, sejauh ini angka positivity rate corona di Medan menurun. Namun dia tetap meminta masyarakat tetap menaati prokes.
"Bisa dilihat juga positivity rate sebenarnya turun 2 persen. Dari 30,01 persen sekarang 28 persenan. Ini berarti, walaupun meningkat, namun yang harus kita lihat indikatornya positivity rate-nya, berarti jumlah yang di-testing dan positif memang berkurang," kata Bobby.
ADVERTISEMENT
Namun kata, Bobby, lonjakan COVID-19 ini tidak bisa dianggap main-main. Karena itu dia juga meminta semua pihak saling menguatkan selama menghadapi pandemi ini.
"Ini yang akan menjadi tanggung jawab (kami), bukan hanya Pemkot Medan tetapi juga masyarakat. Ini bukan aib, jangan dicemooh, jangan dikucilkan," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, hubungan Edy dan Bobby sempat memanas mulai dari masalah karantina WNI yang baru pulang dari luar negeri hingga utang Dana Bagi Hasil (DBH) Pemprov Sumut ke Pemkot Medan.