news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Edy Rahmayadi Dilaporkan Mahasiswa ke Polda Sumut, Diduga Langgar Prokes

22 Januari 2021 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat diwawancara wartawan di Rumah Dinas Gubernur.  Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat diwawancara wartawan di Rumah Dinas Gubernur. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dilaporkan ke Mapolda Sumut, pada Kamis (21/1). Dia diduga melanggar protokol kesehatan (prokes) saat menghadiri acara di Agrowisata Paloh Naga di Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (16/1).
ADVERTISEMENT
Pihak yang melaporkan Edy adalah Himpunan Mahasiswa Al- Washliyah (Himma), Sumut.
“Benar, laporannya semalam,” kata Ketua Himma Sumut, Abdul Razak, Jumat (22/1).
Razak mengatakan, laporan bukan hanya kepada Edy, namun juga terhadap pihak penyelenggara yakni Direktur Bank Sumut Muhammad Budi Utomo dan Bupati Deli Serdang Anshari Tambunan.
“Laporan terkait dugaan pelanggaran prokes,” ujar Razak.
Razak mengatakan seyogyanya kegiatan tersebut merupakan acara dari PT Bank Sumut yang memberikan bantuan CSR ke Agrowisata Paloh Naga.
Saat kegiatan berlangsung, Razak menilai terjadi kerumunan, hingga berujung pelanggaran protokol kesehatan.
“Ini melanggar konstitusi protokol kesehatan Nomor 6 tentang Karantina dan surat telegram Kapolri nomor ST/3220/XI/KES.7.2020,’’ ujar dia.

Tanggapan Edy Rahmayadi

Terpisah, Edy Rahmayadi menanggapi santai tuduhan itu.
ADVERTISEMENT
Biarin saja kalau dilaporkan. Nanti kan saya dipanggil Polda kalau dilaporkan,” ujar Edy kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur di Medan.
Mantan Pangkostrad ini juga dengan tegas membantah tuduhan pelapor. Bila kegiatan itu melanggar prokes, sudah pasti dia akan meninggalkannya.
“Saya Kasatgas COVID-19 (Sumut). Kalau itu melanggar, pasti saya tinggalkan itu,’" ujar Edy.
Dia juga memastikan para tamu yang hadir mentaati aturan prokes. Mulai dari mencuci tangan, jaga jarak hingga memakai masker.
“Tempat itu semua sawah, bagaimana mau ramai-ramai? Duduknya itu saya, lalu (tanda) kali (x), duduk (tanda) kali (x), lagi duduk lagi. Saya tidak tahu (kalau) ada foto ramai-ramai, bagaimana ceritanya?’’ ujar Edy.
Edy berharap kegiatan ini tidak dipolitisasi. Sebab keberadaan Agrowisata Paloh Naga sangat positif bagi masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
“Jangan dipolitisasi kegiatan ini, kita melihat rakyat di desa. Kita mengapresiasi masyarakat desa yang telah membuat dan membangun desanya. Itu yang dibesarkan, jangan yang lain-lain,” kata Edy.