Edy Rahmayadi Duga Kakak Adik yang Kena Penyakit Kulit di Medan Terpapar Merkuri

5 Juli 2021 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat menjenguk Haikal dan Zakira di Kecamatan Medan Johor, Sumatera Utara, Minggu (4/7).
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat menjenguk Haikal dan Zakira di Kecamatan Medan Johor, Sumatera Utara, Minggu (4/7). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, membentuk tim dokter khusus untuk mengobati kakak adik, Haikal (8) dan Zakira (3) di Medan. Keduanya terkena penyakit langka yakni kulit di sekujur tubuhnya mengelupas.
ADVERTISEMENT
Edy menyatakan, kakak adik itu kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Haji Medan. Dokter sedang mendiagnosis penyakit yang mereka derita.
"Tim spesialis dipimpin (dokter anak) dr Inke Lubis," ujar Edy kepada wartawan, Senin (5/7).
Dari komunikasi dengan orang tua keduanya, kata Edy, dugaan awal penyakit kulit kakak adik tersebut karena dampak merkuri di kampung halamannya, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Sebab rumah Haikal dan Zakira berada di bawah aliran sungai yang digunakan penambang emas. Diduga para penambang menggunakan merkuri untuk menemukan barang berharga itu.
"Tapi tak bisa kita ngomong seperti itu, kita lihat nanti, kita bawa ke laboratorium apa itu. Kalau kita lihat posisi desanya, mungkin itu (karena merkuri), itu dugaan awal, (Tapi) nanti kita pastikan, hasil diagnosis dokter nanti," jelas Edy.
ADVERTISEMENT
Sementara mengenai faktor genetik, Edy menilai dugaan tersebut kecil. Hal itu lantaran fisik orang tua kakak adik tersebut normal.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat menjenguk Haikal dan Zakira di Kecamatan Medan Johor, Sumatera Utara, Minggu (4/7). Foto: Dok. Istimewa
"Kalau genetik, orang tuanya duanya sempurna tidak ada apa-apa. Ini yang akan kita pastikan ada apa? sehingga kita bisa ambil langkah-langkah penyembuhan," kata Edy.
Edy menyatakan berdasarkan dari kasus sebelumnya, merkuri diduga kuat menjadi penyebab cacat anak di Madina. Hal itu sudah terjadi sebelum kejadian yang menimpa Haikal dan Zakira. Namun konteks penyakitnya berbeda.
Edy pun mengakui di Mandailing Natal banyak penambang emas ilegal yang dilakukan masyarakat setempat. Kini Pemprov Sumut tengah menjalin komunikasi dengan masyarakat agar tidak menambang emas ilegal dengan merkuri.
"Kita (berencana) alihkan pendapatan rakyat yang selama ini nambang, kita hentikan tambang itu. Setelah itu yang mau bertani kita siapkan pertanian, yang mau beternak kita siapkan peternakan, yang mau perikanan kita siapkan. Itu dalam kondisi kita mengajak masyarakat, karena tambang menggunakan merkuri itu membahayakan, dan buktinya sudah banyak," tutup Edy.
Ilustrasi Merkuri. Foto: Shutter Stock
Sebelumnya beredar video yang memperlihatkan sekujur tubuh kakak beradik di Kota Medan mengalami penyakit kulit. Mirisnya, orang tua kedua bocah tersebut tak memiliki biaya untuk berobat.
ADVERTISEMENT
“Ya Allah berikan kami rezeki agar bisa beli susu, beli jajan, dan tolong kami berobat, biar kami cepat sembuh,” ujar Zakira dalam video tersebut sambil terisak menahan tangis.