Edy Rahmayadi Ikut Kecam Macron: Kalau Tak Minta Maaf, Memang Perlu Diboikot

2 November 2020 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edy Rahmayadi. Foto: Soejono Saragih/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Edy Rahmayadi. Foto: Soejono Saragih/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, ikut mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengaitkan Islam dengan terorisme.
ADVERTISEMENT
Mantan Pangkostrad itu bahkan menyerukan untuk memboikot produk Prancis jika Macron tidak menarik ucapannya dan meminta maaf.
“Kalau Presiden Prancis itu tak mau minta maaf, memang perlu diboikot, dipaksa dia, untuk dia minta maaf. Ngapain ngurusin agama orang lain?” kata Edy di Rumah Dinas Gubernur Sumut kepada wartawan, Senin (2/11).
Mantan Ketua Umum PSSI itu menambahkan, semua orang pasti akan marah jika agamanya disinggung.
“Anda agamanya apa? Saya gangguin (agama) Anda. Anda pasti akan marah. Termasuk saya, saya juga tersinggung tuntunan saya disepertiitukan, ya saya marah,” ucap Edy.
Edy kemudian mengisahkan kemuliaan Nabi Muhammad bagi umat Islam, terutama dalam beribadah.
“Untuk Anda ketahui, Rasulullah bagi Islam, tanpa salawat, satu salat pun dia tidak diterima. Karena di situ ada di dalam salat. Terlambat saja dia baca salawat atau lupa baca salawat, tidak sah salatnya. Yang kek gitu diganggu, ya pasti marah lah,” tutup Edy.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, sejumlah umat Islam di penjuru dunia melakukan aksi protes terhadap Macron dan Prancis. Aksi itu dipicu oleh pernyataan Macron yang mengaitkan Islam dengan terorisme.
Selain memicu kecaman dari negara Muslim, Prancis, juga dilanda sejumlah serangan seperti di gereja di Nice. Dalam peristiwa pada Kamis (29/10), tiga orang tewas akibat ditikam pemuda Tunisia bernama Brahim Al-Aouissaoui. Bahkan seorang di antaranya dipenggal.