Edy Rahmayadi: PPKM Masih Lemah, Pelaksanaan di Lapangan Kucing-kucingan

2 Februari 2021 18:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi usai menggunakan hak pilihnya di TPS 23, Kecamatan Medan Johor, Medan.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi usai menggunakan hak pilihnya di TPS 23, Kecamatan Medan Johor, Medan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubenur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, memberikan tanggapan soal penerapan PPKM periode 11 sampai 25 Januari lalu. Edy tak menampik penerapan PPKM tidak maksimal karena banyak masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Kenapa masih lemah? Karena rakyatnya belum mau mengikuti aturan,” kata Edy di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Senin (2/2).
Padahal Edy mengatakan Pemprov Sumut bersama TNI, Polri hingga satpol pp sudah melakukan pendisiplinan. Namun nyatanya masyarakat masih tetap melanggar.
“Sudah setahun melakukan ini, tiap malam lakukan sweeping, melakukan pendisiplinan pada masyarakat, melakukan pendisiplinan usaha malam. Tapi pelaksanaan nya masih kucing-kucingan,” ucap dia.
Mantan Pangkostrad itu juga mengeluhkan banyak pelaku usaha tidak membatasi pengunjung. Padahal pihaknya susah payah terus melakukan pendisiplinan.
“Nggak kuat juga kita mau ngerjain semuanya, kabupaten/kota juga ikut bersama untuk mengatasi ini semua. Mari kita bergandengan tangan,” kata Edy.
Maka dari itu Edy menilai agar pelaksanaan PPKM berjalan sesuai harapan, dia meminta semua pihak bergandengan tangan melakukan pendisiplinan, sosialisasi hingga edukasi kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Tugas kita sekarang ini, dengan melakukan pendisiplinan sehinga,COVID-19 bisa kita atasi,” tegas dia.
Sebelumnya Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju pada Jumat (29/1) di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat. Ratas itu membahas pendisiplinan melawan COVID-19.
Dalam arahannya, Jokowi menilai penerapan PPKM periode 11 Januari hingga 25 Januari tidak berjalan efektif. Sebab penularan COVID-19 masih tinggi terutama di Jawa dan Bali.
"Saya ingin menyampaikan yang berkaitan dengan PPKM tanggal 11 Januari sampai 25 Januari, kita harus ngomong apa adanya, ini tak efektif," kata Jokowi dikutip dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Minggu (31/1).