Edy Rahmayadi: Saya Bercita-cita Sumut Juara 1 PON, Bukan Narkoba

27 Juni 2022 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edy Rahmayadi bersama Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra dan Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol Toga Panjaitan, saat kegiatan hari anti narkoba internasional, Senin (27/6/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Edy Rahmayadi bersama Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra dan Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol Toga Panjaitan, saat kegiatan hari anti narkoba internasional, Senin (27/6/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan keprihatinannya atas tingginya kasus peredaran narkoba di Sumut saat memberi sambutan di Hari Anti-Narkoba Internasional (HANI) yang diselenggarakan BNN.
ADVERTISEMENT
Edy mengatakan, saat ini Sumut menduduki peringkat pertama daerah tertinggi kasus narkoba se-Indonesia disusul Sumatera Selatan peringkat ketiga.
“Juara satu di Indonesia pengguna narkoba adalah Sumatera Utara, nomor dua Surabaya, nomor 3 Sumatera Selatan,” kata Edy di rumah dinasnya, Medan, Sumut, Senin (27/6).
Menurut Edy, seharusnya Sumut dapat meraih peringkat pertama di kejuaran PON 2024 mendatang, bukan malah juara dalam hal peredaran narkoba.
“Kita nomor satu terus ini, padahal saya bercita-cita PON 2024 saya nomor satu, bukan narkoba, yang saya ingin nomor satu,” ujar Edy yang disambut gelak tawa peserta yang hadir.
Mantan Pangkostrad itu berharap semua lini bekerja sama untuk memberantas narkoba, tidak hanya fokus di kepolisian. Menurutnya, sejauh ini belum ada format yang tepat dalam memberantas narkoba di dunia.
ADVERTISEMENT
“Kita belum menemukan format yang benar, ini kan acara narkoba internasional berarti dunia. Jadi yang mengalami dan memusuhi narkoba, dunia. Bukan hanya Sumut, bukan Indonesia tapi dunia, mari kita sama-sama (melawannya),” pungkas Edy.
1,5 Juta Orang di Sumut Menggunakan Narkoba.
Sementara itu Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol. Toga H Panjaitan mengungkapkan, dalam setahun belakangan ada 1,5 juta orang di Sumut terlibat penyalagunaan narkoba.
"Provinsi Sumatera Utara angka penyalahgunaan terbesar di Indonesia. Jumlah pengguna narkoba setahun terakhir, 1,5 juta orang," ujar Toga.
Dari data BNN RI di tahun 2022, lanjut Toga, terdapat 1.192 wilayah berstatus bahaya dan waspada terhadap narkoba di Sumatera Utara.
"Banyak unsur narkotika dengan jenis baru yang sulit dikendalikan. Lebih pada ada krisis kesehatan dan kemanusiaan, akibat pandemi COVID-19. Hal ini, menjadi tantangan dan kerja sama penyelesaian gesit dan cepat," ungkap Toga.
ADVERTISEMENT