Edy Rahmayadi Segera Daftar Pilgub Sumut via PDIP, Calon Kuat Lawan Bobby?

15 April 2024 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua TKD Paslon AMIN wilayah Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, di acara Haul Guru ke-21 Saidi Syekh H Amir Damsar Syarif Alam di Pondok Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, Deli Serdang, Sumatra Utara, Minggu (3/12/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua TKD Paslon AMIN wilayah Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, di acara Haul Guru ke-21 Saidi Syekh H Amir Damsar Syarif Alam di Pondok Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, Deli Serdang, Sumatra Utara, Minggu (3/12/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PDIP sudah menutup pintu bagi Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk mendaftar maju Pilgub Sumatera Utara lewat partainya. Bobby sudah dikeluarkan dari partai dan dicap pengkhianat.
ADVERTISEMENT
Lantas, siapa yang dianggap pantas bersaing dengan Wali Kota Medan itu?
Wakil Ketua PDIP Sumut Aswan Jaya menyebut, petahana Edy Rahmayadi menjadi salah satu kandidat terkuat. Komunikasi sudah dijalin. Selain itu, ada pula Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.
"Komunikasi sudah dengan Pak Edy. Dan mungkin dalam waktu dekat beliau akan datang untuk mendaftar secara resmi," kata Aswan saat dihubungi, Senin (15/4).
Mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kedua kiri) menyapa warga saat acara perpisahan akhir masa jabatan di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, Selasa (5/9/2023). Foto: Fransisco Carolio/ANTARA FOTO
Aswan mengaku mantan Pangkostrad itu sosok yang mumpuni bersaing di Pilgub Sumut. Termasuk untuk melawan menantu Presiden Jokowi.
"Kita menyambut baik Pak Edy daftar lewat PDIP dan senang sekali," katanya.
"Ada orang sehebat beliau mau mendaftar di PDIP. Kan itu hal luar biasa," sambungnya.
Edy yang juga eks Ketum PSSI itu memang sudah sejak lama memutuskan untuk maju di Pilgub Sumut. Bahkan, ia menyatakan siap melawan siapa saja. Termasuk, Bobby.
Wali Kota Medan Bobby Nasution menghadiri buka puasa bersama yang digelar Partai Gerindra di Hotel Madani, Kota Medan, pada Minggu (31/3). Foto: Dok. Istimewa

Tutup pintu untuk Bobby

Keputusan tegas PDIP mengecualikan menantu Presiden Jokowi di pendaftaran pilkada dikarenakan Bobby dicap sebagai pengkhianat usai gonjang-ganjing Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
“Pertimbangannya karena Bobby adalah orang yang telah mengkhianati partai,” kata Aswan.
Saat itu, Bobby adalah kader PDIP. Partai berlambang kepala banteng itu mengusung Ganjar-Mahfud MD. Namun, Bobby malah deklarasi dukungan untuk Prabowo Subianto yang berpasangan dengan ipar Bobby, Gibran Rakabuming Raka.
“Jadi dia pada pemilu lalu, di pilpres, sebagai kader partai dia malah mendukung calon paslon lain dan juga mendukung partai lain,” sambungnya.
Aswan bilang, tak ada peluang PDIP mendukung Bobby di Pilkada. Apalagi, soal peluang mesra kembali.
“Jadi prinsip di PDIP itu begini, siapa saja boleh masuk PDIP, tapi kalau sudah keluar, untuk kembali itu pintunya ditutup rapat,” kata dia.
“Enggak (ada peluang usung dan CLBK/Cinta Lama Bersemi Kembali), biarlah dia cari partai lain yang mau menampung dia,” sambungnya.
ADVERTISEMENT