Edy Rahmayadi: Warga Sekitar Gunung Sinabung Patuhi Arahan, Erupsi Belum Selesai
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kita mewaspadai lahar dingin, (apabila) hujan (abu vulkanik ) rakyat kita imbau. Semua aparat (juga) mewaspadai ini. Hingga bila itu terjadi, tidak (akan) ada korban," ujar Edy di Rumah Dinas Gubernur Sumut kepada wartawan, Selasa (11/8)
Edy juga mengingatkan masyarakat untuk tidak masuk ke zona merah atau zona larangan yang sudah ditetapkan pemerintah. Sebab, erupsi bisa terjadi sewaktu-waktu.
"Lakukan, patuhi arahan petugas di lapangan. Untuk rakyat, saat ini erupsi untuk yang berkali-kali, dan sampai saat ini belum terhenti. Dia hanya berhenti beberapa waktu, satu tahun, sekarang sudah erupsi kembali," ungkap Edy.
"Tetap waspada dan jangan langgar hak-hak yang sudah dijadikan patokan, yang menjadi perintah untuk tidak dimasuki masyarakat," imbuhnya.
Kerusakan Lahan Pertanian Akibat Erupsi Gunung Sinabung
Terkait imbas dari debu vulkanik yang membuat tanaman-tanaman milik warga rusak, Edy memastikan saat ini timnya sedang mendata kerusakan. Ia berjanji pihaknya akan membantu petani-petani yang ladangnya rusak akibat erupsi Gunung Sinabung.
"Inilah semua di data soal kerugian-kerugian, sudah pasti (pertanian) terkena itu (debu vulkanik). Tanaman jeruknya, kolnya, wortel, tomat. Semua didata kita akan beri bantuan, apa yang bisa kita lakukan," tutup Edy.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Gunung Sinabung sudah erupsi empat kali dalam dua hari, yakni pada Sabtu (8/8) terjadi dua kali pada pukul 01.58 WIB dengan kolom erupsi 2000 meter dan sore harinya dengan kolom abu sejauh 1.000 meter.
Selang dua hari kemudian, Senin (10/8), erupsi kembali terjadi. Pertama terjadi pukul 10.16 WIB, dengan tinggi kolom 5.000 meter. Selang sejam, kembali terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu 2.000 meter.
Akibat letusan ini, terjadi hujan debu di Kabupaten Karo. Selain itu, ribuan hektar lahan pertanian terdampak abu vulkanik.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona