Eijkman Punya Alat Baru, Bisa Uji 1.000 Spesimen Corona Per Hari

16 Juli 2020 17:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Eijkman Institute. Foto: kitlv.nl
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Eijkman Institute. Foto: kitlv.nl
ADVERTISEMENT
Lembaga Molekuler Eijkman kini memiliki mesin deteksi COVID-19 bernama COBAS 6800 Fully Automated Molecular Systems. Alat ini bisa periksa 1.000 spesimen corona per hari.
ADVERTISEMENT
Peresmian alat ini turut dihadiri oleh Kepala Eijkman Prof Amin Soebandrio dan Menristek Bambang Brodjonegoro, Kamis (16/7).
"Kami berbangga bahwa lembaga Eijkman juga melakukan terobosan yaitu pada hari ini menggunakan mesin yang nantinya bisa meningkatkan kapasitas menjadi 1000 sampel per hari. Kalau tidak salah sebelumnya dengan metode mesin artificial biasa sekitar 400 ya kira-kira," kata Bambang.
Menurut Bambang, keberadaan mesin ini akan membantu kejar target uji spesimen 30 ribu per hari. Terlebih, banyak pihak yang masih menyoroti kemampuan tes RI yang dinilai masih minim.
"Jadi ada peningkatan 2,5 kali lipat dalam sehari yang tentunya akan sangat membantu memenuhi target bapak Presiden yang saat ini sudah naik ke 30 ribu per hari. Kemudian juga tadi yang disampaikan Sestama BIN bahwa kita juga harus mengejar target WHO," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
"Karena bagaimanapun pada awalnya Indonesia sering disorot karena dianggap tes yang kita lakukan kurang masif," sambungnya.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutterstock
Sehingga jumlah atau data yang terkait dengan infected ataupun yang sembuh dan meninggal karena corona belum dianggap representatif.
"Dan inilah saya yakin upaya pemerintah yang tidak kenal lelah untuk kemudian memenuhi target-target yang sangat diperlukan dalam penanganan COVID-19" tutur dia.
Penjelasan Kepala Eijkman
Prof Amin Soebandrio menjelaskan, alat ini fully automatic. Berarti semuanya terkendali, kualitasnya juga lebih terjamin dan kerjanya jadi lebih cepat.
"Jadi itu karena kita bisa mencapai 1000 tes perhari. Sebenarnya kalau kita kelompokkan setiap 8 jam itu bisa menangani sekitar 380an tes dan selama 24 jam tentunya sekitar 1.000 tes per hari. Itu kelebihannya," ungkap Amin.
ADVERTISEMENT
Lalu, Amin menjelaskan mesin ini bisa menjawab persoalan tes spesimen seringkali dalam seminggu baru ada hasilnya. Jika hari ini sampel diterima, besok akan masuk proses mesin itu sampai 8 jam.
"Kemudian keesokan harinya kita bisa melaporkan. Sebetulnya kalau untuk tes di mesinnya sendiri satu hari bisa selesai, cuma ada beberapa proses administrasi yang menyebabkan kita butuh waktu lagi," urainya.
"Jadi sebetulnya 2 kali 24 jam. Sekali lagi kalau hari ini spesimen diterima, besok sudah bisa dilaporkan," tutup Amin.