Eijkman soal Perawat Corona Meski Sudah Divaksin: Antibodi Terbentuk 1 Bulan

1 Januari 2021 12:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 diberikan kepada pekerja pendukung pribadi di Rumah Sakit Sipil di Ottawa, Ontario, Kanada, Selasa (15/12). Foto: Adrian Wyld/Pool via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 diberikan kepada pekerja pendukung pribadi di Rumah Sakit Sipil di Ottawa, Ontario, Kanada, Selasa (15/12). Foto: Adrian Wyld/Pool via Reuters
ADVERTISEMENT
Vaksinasi COVID-19 saat ini sedang menjadi perhatian besar dunia. Sejumlah negara telah memulai vaksinasi pada Desember 2020, salah satunya Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Namun, seorang perawat di AS dinyatakan positif corona, meski sepekan sebelumnya disuntikkan vaksin corona Pfizer.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Amin Soebandrio. Foto: Youtube/@DPMPTSP DKI Jakarta
Kepala Lembaga Eijkman, Prof Amin Soebandrio, menyampaikan seseorang terinfeksi COVID-19 meski sudah divaksin memang mungkin terjadi. Sebab, pembentukan antibodi pascaimunisasi memang memerlukan waktu sekitar satu bulan, atau bahkan lebih.
"Masih dimungkinkan karena antibodi baru terbentuk dalam jumlah memadai setelah sekitar satu bulan, ada yang lebih," jelas Amin, Jumat (1/1).
Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk abai protokol kesehatan meski sudah divaksin.
"Ada atau tidak ada vaksin, 3M (menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker) dan 3T (testing, tracing, dan treatment) harus tetap dipatuhi," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan berbeda, ahli penyakit menular dari Pusat Kesehatan Keluarga San Diego AS, Christian Ramers, mengungkapkan hasil uji klinis menunjukkan penerima vaksin baru akan merasakan khasiatnya setelah 10-14 hari.
Namun, kejadian seperti perawat berusia 45 tahun di California yang dinyatakan positif COVID-19 setelah lebih dari sepekan disuntik vaksin corona Pfizer diakuinya sebagai kejadian tidak terduga.
“Kami tahu hasil uji klinis vaksin perlu sekitar 10 hingga 14 hari terhadap Anda, untuk mulai mengembangkan perlindungan dari vaksin,” kata Ramers, dikutip Reuters.
"Dosis pertama yang kami pikir diberikan ke Anda (efikasinya) sekitar 50%. Dan Anda membutuhkan dosis kedua untuk mencapai 95%," tambah dia.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: