Eks Direktur WHO Bicara Penyebab Munculnya Varian Baru Corona

15 Januari 2022 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof. Tjandra Yoga Aditama. Foto: FKUI
zoom-in-whitePerbesar
Prof. Tjandra Yoga Aditama. Foto: FKUI
ADVERTISEMENT
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama, mengungkapkan varian baru corona dapat kembali muncul jika terjadi penularan besar di tengah masyarakat. Jika penularan di masyarakat tinggi, kata dia, maka virus dapat bermutasi menjadi varian lain.
ADVERTISEMENT
"Tidak terlalu mudah memastikan ada atau tidaknya varian baru di masa depan. Tapi yang pasti, varian baru muncul kalau ada penularan besar di masyarakat kalau ada penularan yang tinggi di masyarakat, itu bikin virus bereplikasi, bertambah banyak," kata Tjandra di diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (15/1).
Karena itu, Tjandra mengatakan untuk menghindari terjadinya mutasi varian baru, penularan virus di tengah masyarakat harus ditekan sebaik mungkin.
"Berarti harus dicegah penularan di masyarakat, harus ditekan sebesar mungkin. Antara lain vaksinasi, prokes. Beberapa kali disampaikan, prokes ini kita sebut new normal. Nah, saya bicara kita ganti lah jadi now normal bukan new normal. Hidup di zaman sekarang, perilaku kesehatan yang baik, cuci tangan kan bagian dari now normal," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Terkait prediksi puncak varian Omicron pada awal Februari, ia berpandangan tak terlalu mudah memprediksi puncak peningkatan kasus corona karena banyak faktor.
"Tidak terlalu mudah untuk diperkirakan, karena banyak variable, yang pasti lebih waspada dan lakukan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan ini bersama-sama mendukung semuanya," tutur eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu.
Dia mencontohkan perkiraan IHME (Institute for Health Metric and Evaluation) Universitas Washington, saat varian Delta menyebar. Saat itu, kata dia, IHME memprediksi puncak varian Delta pada 17 Agustus 2021 namun ternyata meleset.
"Dia sebutkan 17 Agustus 2021 nanti angkanya akan tinggi sekali. Tapi alhamdulillah enggak setinggi itu. Saya harap tidak akan setinggi itu," tutup dia.
ADVERTISEMENT