Eks Kader Demokrat Ikut KLB: Diiming-imingi Rp 100 Juta, Bawa Pulang Rp 10 Juta

8 Maret 2021 19:23 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) didampingi pendukungnya berjalan memasuki Kementerian Hukum dan HAM. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) didampingi pendukungnya berjalan memasuki Kementerian Hukum dan HAM. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan testimoni dari salah satu eks kader yang sempat mengikuti KLB di Deli Serdang, Sumut yang menetapkan KSP Moeldoko sebagai ketum. Eks kader itu yakni Wakil Ketua DPC Demokrat Kota Kotamobagu, Sulut, Gerald Piter Runtuthomas.
ADVERTISEMENT
Dia dipecat AHY karena terlibat upaya ambil alih kekuasaan sebelum KLB digelar. Catatan AHY, ada 34 DPC yang terlibat dan semuanya diberhetikan sebelum KLB.
Dalam video yang diputar AHY, Gerald mengungkapkan diajak mengikuti KLB oleh eks kader Demokrat Vekcy Gandey. Saat diajak, ia mengaku tak tertarik namun ia terus dibujuk ikut KLB Demokrat dan diiming-imingi uang sebesar Rp 100 juta.
"Saya bilang, saya ikut karena diiming-imingi uang besar Rp 100 juta. Yang pertama kalau sudah tiba di lokasi akan dapatkan 25 persen dari Rp 100 juta yaitu Rp 25 juta. Selesai KLB akan dapatkan sisanya Rp 75 juta tapi nyatanya kita cuma dapat Rp 5 juta," kata Gerald dalam video yang diputar AHY, Senin (8/3).
ADVERTISEMENT
Karena tak sesuai janji, ia menuturkan sejumlah peserta protes. Diawali dengan peserta dari Maluku hingga Papua dan diikuti sejumlah peserta dari wilayah lainnya.
Kemudian, kata dia, eks Bendahara Umum Demokrat Nazaruddin, yang juga salah satu inisiator KLB turun tangan. Nazaruddin memberi uang tambahan kepada peserta sebesar Rp 5 juta. Sehingga, kata dia, peserta membawa pulang uang sebesar Rp 10 juta usai pelaksanaan KLB.
Moeldoko menyampaikan pidato perdana saat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Endi Ahmad/Antara Foto
"Pertama dari Maluku berontak tak sesuai iming-iming. Kedua, Papua mereka lakukan pemberontakan tiba-tiba. Diamankan oleh Pak Nazarudin dan juga daerah-daerah lain," kata dia.
"Tiba-tiba dipanggil dan ditambahkan uang Rp 5 juta oleh Pak Nazaruddin. Total kita terima Rp 10 juta," sambung Gerald.
Lebih lanjut, ia pun meminta maaf kepada AHY karena sudah sempat tergiur dengan iming-iming uang dan akhirnya menghadiri pelaksanaan KLB.
ADVERTISEMENT
"Terakhir, permohonan maaf saya kepada ketum yang saya cintai, Bapak AHY, saya mohon maaf ikut KLB dengan iming-iming uang dan akhirnya saya dapat uang Rp 5 juta hasil KLB," tutup dia.
***