Eks Komandan KRI Nanggala: SOP di Kapal Selam Ketat seperti Pesawat Akan Terbang

23 April 2021 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Selam KRI Nanggala-402. Foto: Instagram/@lantamal-vii
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Selam KRI Nanggala-402. Foto: Instagram/@lantamal-vii
ADVERTISEMENT
Kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4) lalu belum ditemukan, hingga Jumat (24/4) malam. Mantan Komandan kapal selam KRI Nanggala-402 Letnan Kolonel Laut Ansori mengatakan, mengendalikan kapal selam sama pesawat.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan prosedur penyelaman harus dilaksanakan ketat. Sesuai dengan SOP. Ada satu saja tak sesuai dengan checklist, kapal tak dapat beroperasi.
"Proses-proses kita laksanakan sesuai dengan prosedur yang ketat, checklist yang ketat, sebagaimana mungkin sama halnya dengan rekan-rekan pilot untuk mengecek kesiapan pesawatnya pada saat mau take off ataupun landing," kata dia di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Jumat (23/4).
Keterangan pers tentang KRI Nanggala-402 yang hilang kontak. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Ansori menjelaskan, ada dua teori prosedur penyelaman kapal. Yakni, menyelam secara statis dan dinamis. Menyelam secara statis adalah menyelam tanpa menggunakan kelajuan ataupun pendorongan dari kapal selam itu sendiri.
Sementara itu, menyelam dinamis adalah menyelam dengan menggunakan kecepatan ataupun pendorongan dari kapal selam.
Seperti diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak saat menggelar latihan penembakan rudal di perairan utara Bali pada Rabu (21/4) sekitar pukul 03.00 WIB.
Ilustrasi Kapal Selam KRI Nanggala-402. Foto: Penal-9/via ANTARA
Kapal tersebut diduga mengalami blackout atau mati listrik total. Hal itu, membuat awak kapal tidak dapat melakukan proses kedaruratan berupa tombol darurat untuk membuat kapal timbul ke permukaan.
ADVERTISEMENT
KRI Nanggala merupakan kapal selam buatan Jerman pada 1977 yang masuk jajaran TNI AL pada 1981. Saat mengarungi laut utara Bali itu, kapal selam berisi 53 awak, terdiri atas 49 anak buah kapal (ABK), satu komandan satuan, dan tiga personel arsenal.