Eks PM Pakistan Imran Khan Klaim Jadi Target Pembunuhan Pemerintah Oposisi

5 November 2022 15:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan saat konferensi pers setelah dia terluka akibat insiden penembakan di Wazirabad, di Rumah Sakit & Pusat Penelitian Kanker Memorial Shaukat Khanum di Lahore, Pakistan, Jumat (4/11/2022). Foto: Mohsin Raza/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan saat konferensi pers setelah dia terluka akibat insiden penembakan di Wazirabad, di Rumah Sakit & Pusat Penelitian Kanker Memorial Shaukat Khanum di Lahore, Pakistan, Jumat (4/11/2022). Foto: Mohsin Raza/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, menuding adanya percobaan pembunuhan yang ditujukan kepadanya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, percobaan pembunuhan itu didalangi oleh oposisinya, Shehbaz Sharif, PM Pakistan yang menggantikan posisinya dan sedang menjabat saat ini,
Tudingan ini disampaikan langsung oleh Khan pada Jumat (4/11), sehari usai terjadinya peristiwa penembakan terhadap rombongan konvoi anti-pemerintah yang ia pimpin di Kota Wazirabad.
Akibat dari insiden itu, Khan menderita luka tembak di kaki dan salah satu suporternya tewas — beberapa lainnya turut mengalami cedera.
Pendukung partai politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) gelar aksi protes, setelah KPU Pakistan mendiskualifikasi Imran Khan, di Karachi, Pakistan, Jumat (21/10/2022). Foto: Akhtar Soomro/REUTERS
Anggota partai yang dipimpin Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), mengatakan serangan adalah murni sebuah kesengajaan untuk melukai Khan.
Kurangnya keamanan tidak bisa disalahkan atas penembakan itu. Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen PTI dari Provinsi Punjab, Hammad Azhar.
“Bukan berarti tidak ada tindakan pencegahan yang diambil. Ini adalah upaya pembunuhan berencana terhadap Imran Khan. Itu direncanakan dengan hati-hati, dan dieksekusi dengan hati-hati,” ujar Azhar, seperti dikutip dari Al Jazeera.
ADVERTISEMENT
“Ada beberapa barisan keamanan di sekelilingnya,” imbuhnya.

Didalangi oleh PM Shehbaz Sharif dan Militer

Pelaku diketahui menggunakan senjata otomatis saat meluncurkan aksinya. Ia melepaskan tembakan saat Khan sedang berdiri di atas sebuah kontainer, melambai ke arah kerumunan di mana ia memimpin aksi protes untuk menuntut penyelenggaraan pemilu dini.
Hingga kini, polisi masih menelusuri identitas pelaku dan motif penyerangan.
Berbicara di hadapan wartawan seraya duduk di atas kursi roda dengan kaki kanan di gips dan kaki kiri yang diperban, ia mengeklaim bahwa Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah dan seorang komandan senior militer juga terlibat dalam percobaan pembunuhan ini.
Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan duduk di kursi roda setelah dia terluka akibat insiden penembakan di Wazirabad, di Rumah Sakit & Pusat Penelitian Kanker Memorial Shaukat Khanum di Lahore, Pakistan, Jumat (4/11/2022). Foto: Mohsin Raza/REUTERS
“Ketiganya memutuskan untuk membunuh saya,” ungkap pria berusia 70 tahun yang pemerintahannya dilengserkan pada April lalu itu. Ia menambahkan, terdapat pula dua orang bersenjata yang membantu mereka.
ADVERTISEMENT
Pemerintah yang berkuasa pun langsung membantah klaim Khan. Pihaknya mengaku tidak terlibat dan lalu menyalahkan seorang pria ekstremis agama bersenjata di balik insiden tersebut.
Sanaullah dan Sharif menepis tuduhan Khan, seraya menambahkan bahwa pemerintah koalisi telah memerintahkan penyelidikan independen. Sharif ikut mengutuk penembakan tersebut.
Shehbaz Sharif. Foto: Aamir QURESHI / AFP
Begitu pula dari pihak militer Pakistan, mereka menyebut tudingan Khan tidak berdasar dan tidak bertanggung jawab.
“Pemerintah Pakistan telah diminta untuk menyelidiki masalah ini dan memulai tindakan hukum terhadap mereka yang bertanggung jawab atas pencemaran nama baik dan tuduhan palsu terhadap institusi dan pejabatnya tanpa bukti apa pun,” bunyi pernyataan resmi Hubungan Masyarakat Antar Layanan Militer (ISPR).

Rutin Lakukan Demo Protes, Desak Pemilu Dini

Sejak pemerintahannya digulingkan, Khan secara konsisten mengajak para suporter dan loyalisnya untuk melakukan aksi protes, mulai dari skala kecil hingga ‘long march’.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, eks atlet kriket internasional itu menyerukan konvoi dengan berjalan kaki dari kota kelahirannya di Lahore, menuju ibu kota Islamabad. Jarak antara kedua kota besar itu sekitar 380 km.
Sejak itu pula, krisis politik di Pakistan terjadi. Khan terus menuntut diadakannya pemilu dini agar ia dapat mencalonkan diri sebagai PM dan mengembalikan kekuasaannya yang hanya bertahan selama tiga tahun.
Pendukung partai politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) gelar aksi protes, setelah KPU Pakistan mendiskualifikasi Imran Khan, di Karachi, Pakistan, Jumat (21/10/2022). Foto: Akhtar Soomro/REUTERS
Ketika ditemui di rumah sakit tempat ia dirawat, selama satu jam Khan mencerca habis pemerintah dan lembaga-lembaga yang ia klaim telah berkomplo untuk melengserkan dia.
Khan juga bersumpah akan melanjutkan perjuangan dan konvoi hingga tiba di tujuan utama long march — Islamabad, usai dirinya pulih. Serangan ini tidak akan mengurungkan niatnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Khan juga meminta keterlibatan pengadilan Pakistan agar ketiga orang yang ia anggap bertanggung jawab atas serangan itu dapat mengundurkan diri.
“[Jika] tidak ada keadilan, sebuah negara tidak bisa makmur,” kata Khan kepada hakim agung. “Ini adalah tanggung jawab Anda untuk menyelamatkan negara ini dari ketidakadilan,” tegas dia.
Petugas kepolisian memeriksa identitas warga yang ingin memasuki wilayah Islamabad menjelang pawai protes yang direncanakan dipimpin oleh Perdana Menteri yang digulingkan Imran Khan, di Islamabad, Pakistan, Rabu (25/5/2022). Foto: Akhtar Soomro/REUTERS
Khan kemudian memohon kepada ketua pengadilan Pakistan untuk mengambil tindakan terhadap ketidakadilan yang dilakukan terhadap dirinya dan anggota partainya.
Ia menegaskan, selama ini dirinya telah melakukan cukup banyak hal untuk Pakistan guna membuktikan bahwa dirinya adalah pemimpin yang pantas dan hanya memiliki niat terbaik untuk negaranya sendiri.