Eks Raja Spanyol Juan Carlos Kembali dari Pengasingan di Abu Dhabi

19 Mei 2022 18:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks Raja Spanyol Juan Carlos. Foto: Getty Images/Carlos Alvarez
zoom-in-whitePerbesar
Eks Raja Spanyol Juan Carlos. Foto: Getty Images/Carlos Alvarez
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks Raja Spanyol Juan Carlos dijadwalkan akan mendarat di Spanyol pada Kamis (19/5/2022). Ia kembali setelah diasingkan selama dua tahun.
ADVERTISEMENT
Carlos diasingkan ke Abu Dhabi pada 2020 lalu setelah skandal keuangan menggemparkan kerajaan. Ia akan mendarat di kota Vigo, di pantai barat laut Spanyol pada Kamis malam. Seusianya ia akan pergi ke resor Sanxexo untuk mengikuti perlombaan berlayar.
Informasi ini diungkap oleh kawan lama Carlos, Pedro Campos.
"Dia sangat senang datang dan berada di sini untuk memulihkan diri setelah dua tahun absen dan melakukan sesuatu yang sangat dia sukai, yaitu berlayar," kata Campos, dikutip dari Reuters.
Eks Raja Spanyol Juan Carlos. Foto: Getty Images/Daniel Perez
Raja Carlos, yang sudah berusia 84 tahun dan berjalan menggunakan bantuan tongkat, akan berlayar dengan kapal yang telah disesuaikan dengan kondisi fisiknya.
Kerajaan mengatakan dalam pernyataan mereka bahwa Carlos akan mengakhiri kunjungannya pada Senin (23/5/2022) setelah ia menemui putranya, Raja Felipe, di Madrid.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan ini, Juan Carlos tidak akan tinggal di istana Zarzuela di Madrid. Ia justru dikabarkan akan tinggal di rumah Campos.
Carlos dulunya sangat dihormati berkat perannya dalam transisi Spanyol menjadi negara demokrasi. Namun, popularitasnya menurun drastis setelah serangkaian skandal muncul di muka publik. Carlos pun turun dari tahtanya pada 2014.
2 tahun lalu, Swiss dan Spanyol membuka investigasi terkait dugaan penggelapan pajak dan pencucian uang yang melibatkan Juan Carlos. Carlos pun meninggalkan Spanyol dan pergi menuju Abu Dhabi pada Agustus 2020.
Kini, Carlos menetap di negara teluk tersebut. Namun, Carlos mengatakan, dia akan sering mengunjungi Spanyol setelah jaksa membatalkan penyelidikan tersebut.
Maret lalu, Kantor Kejaksaan Umum Spanyol mengumumkan mereka telah menutup tiga penyelidikan terpisah terkait urusan keuangan mantan Raja. Keputusan ini diambil karena bukti yang tidak cukup, undang-undang pembatasan, dan kekebalan yang Carlos pegang saat menjabat sebagai kepala negara.
ADVERTISEMENT
"Jaksa penuntut umum ingin menjelaskan bahwa, terlepas dari penyelidikan, tidak ada tindakan kriminal yang dapat diambil terhadap Yang Mulia Juan Carlos de Borbón karena alasan yang diuraikan dalam dekrit—ada dasarnya kurangnya bukti yang memberatkan, undang-undang pembatasan, tidak dapat diganggu gugat. kepala negara, dan pengaturan pajak," kata Kejaksaan dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, penyelidikan yang dibuka oleh otoritas Swiss dibatalkan di Jenewa pada Desember lalu karena alasan yang sama.
Dalam pengumumannya, jaksa Spanyol menekankan keputusan untuk membatalkan penyelidikan ini tidak berarti pengampunan.
Sejak penyelidikan ditutup, pemerintah Spanyol tidak melarang Carlos mengunjungi negara itu, meskipun beberapa menteri telah memintanya untuk menjelaskan tindakannya.
Juan Carlos sebenarnya juga masih menghadapi tuduhan kasus pelecehan di Inggris yang diajukan terhadapnya oleh mantan kekasihnya, warga negara Denmark Corinna zu Sayn-Wittgenstein.
ADVERTISEMENT
Penulis: Airin Sukono.