Ekspresi Ridwan Kamil Usai Dapat Kabar Anaknya Hilang di Sungai Aare

27 Mei 2022 15:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tahu anak sulungnya hilang, Ridwan Kamil tetap menyelesaikan kunjungan dinas di London, Inggris sebelum bertolak ke Swiss. (26/5/2022)  Foto: Melisa Lolindu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tahu anak sulungnya hilang, Ridwan Kamil tetap menyelesaikan kunjungan dinas di London, Inggris sebelum bertolak ke Swiss. (26/5/2022) Foto: Melisa Lolindu/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmiril Kahn Mumtadz (22), hilang saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss. Sudah hampir 20 jam, keberadaan Eril, sapaan Emmiril, belum diketahui.
ADVERTISEMENT
Eril hilang pada Kamis (26/5) siang waktu setempat. Dia di Swiss sedang mencari kampus untuk kuliah S2, bersama adik dan ibunya, Atalia Praratya.
Belum diketahui juga di mana lokasi persis Eril berenang saat hilang. Sementara itu, Ridwan Kamil di hari yang sama sedang kunjungan kerja di berbagai lokasi di Inggris. Beberapa lokasi yang dia kunjungi adalah di kampus Oxford hingga London School of Economics and Political Science.
Pantauan kumparan yang ikut rombongan Ridwan Kamil ke Inggris, pada Kamis pagi sekitar pukul 10 pagi waktu setempat, saat sedang berada di Oxford, mantan wali kota Bandung itu sudah mendapat kabar musibah yang dialami anaknya.
Namun, karena masih ada agenda kerja yang harus diselesaikannya, Ridwan Kamil berupaya menutupi ekspresi kesedihannya. Dia tetap menyelesaikan agenda kerjanya di Oxford dan London hingga selesai.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Ridwan Kamil sempat memberikan kuliah umum di depan mahasiswa internasional dan Indonesia di London School of Economics and Political Science.
Di sana banyak hal yang dibahas. Salah satunya adalah Ridwan Kamil sempat menyinggung soal pentingnya arti keluarga.
Ridwan Kamil dalam kunjungan kerjanya ke London, Inggris, Kamis (26/5/2022). Foto: Melisa Lolindu/kumparan
"Hal pertama, keluarga adalah hal terpenting bagi saya. Seperti sebuah 'charging station'. Saat pulang ke rumah, meski ada banyak masalah, melihat anak-anak saya, bercerita dengan orang tersayang, satu-satunya support system yang saya miliki. Saya punya ibu berumur 83 tahun. Saya sering bertemu dengannya meminta doa, berdoa untuk saya agar saya tetap kuat," ujar dia.